Untuk mengurangi rasa pedas pada cabai, banyak orang biasanya membuang biji cabai berserta “urat” putihnya.
Mengutip Kompas.com yang melansir Buku Cabai Rawit (2003) oleh Ir. Bambang Cahyono, dibanding cabai besar, seperti cabai merah dan cabai hijau, termasuk papripa, kandungan capsaicin dan dihidrocapsaicin pada cabai rawit lebih tinggi.
Oleh karena itu, cabai rawit memiliki rasa lebih pedas daripada jenis cabai lainnya.
Rupanya rasa pedas cabai bisa dihitung dengan Skala Scoville (SHU).
Cabai rawit diketahui memiliki nilai 100.000 ketika diukur menggunakan SHU. Sementara, cabai merah besar hanya 30.000-50.000 SHU.
Baca Juga: Enggak Selalu Buruk, Air Dingin Ternyata Justru Memiliki Sederet Manfaat Ini Bagi Tubuh
Kandungan gizi cabai
Lalu, bagaimana dengan kandungan gizinya, ya? mana yang lebih sehat? apakah cabai rawit, cabai merah, atau cabai hijau?
Untuk menentukan mana yang lebih sehat, pertimbangannya bisa mengacu pada perbedaan kandungan nutrisi pada masing-masing jenis cabai.
Dilansir Kompas.com, yang melansir Buku Cerdas Memilih Sayuran: Plus Minus 54 Jenis Sayuran (2010) oleh Lanny Lingga, setiap jenis cabai memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda.
Proses pengolahan juga bisa mengubah kandungan nutrisi pada cabai.
Sebagai contoh, jika dikeringkan, jumlah kalori cabai semakin meningkat karena penyusutan air akan menambah kalori yang berasal dari bagian padatan.
Berikut ini perbedaan gizi pada tiga jenis cabai dengan berat bahan masing-masing 100 gram yang bersumber dari Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1992):
1. Cabai rawit
Baca Juga: Jika Mengalami Ini, Kemungkinan Besar Tubuhmu Kekurangan Vitamin C, Jangan Dianggap Sepele
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar