Pesawat
Profesor Quingyan Chen di Universitas Purdue, memiliki perkiraan bahwa udara di pesawat berganti sepenuhnya setiap 2-3 menit.
Sedangkan kalau di gedung ber-AC udara berganti setiap 10-12 menit, Kids.
Maka dari itu, kemungkinan besar udara di pesawat lebih baik dari rata-rata kondisi udara di kantor atau berbagai alat transportasi umum lain seperti kereta atau bus.
Meski di dalam pesawat dipenuhi oleh banyak penumpang, tapi udara di dalamnya bisa berubah dengan cepat.
Hal itu dikarenakan, ketika di dalam pesawat, udara yang dihirup sedang dibersihkan oleh filter udara partikulat efisiensi tinggi.
Sistem tersebut mampu menangkap partikel yang lebih kecil, termasuk virus jika dibandingkan dengan sistem pendingin udara biasa.
Filter di pesawat akan menghisap udara segar dari luar dan mencampurnya dengan udara yang sudah ada di dalam kabin.
Seperti diketahui, virus corona bisa menyebar melalui paparan percikan dari orang yang terinfeksi.
Percikan tersebut enggak selalu mengenai manusia secara langsung, tapi bisa menempel pada berbagai benda dan virus bisa bertahan di sana selama beberapa hari.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar