GridKids.id - Saat membeli makanan dan dibawa pulang, umumnya akan dibungkus dengan kertas cokelat serta plastik transparan.
Pembungkus tersebut memang biasa digunakan, Kids.
Akan tetapi, pakar toksikologi kimia mengatakan bahwa pembungkus itu mengandung racun kalau terpapar dalam jangka waktu yang lama, lo.
Baca Juga: Jangan Lagi Memanaskan 6 Makanan Ini, Jika Enggak Ingin Terkena Penyakit
Dikutip dari Kompas.com, Dr. rer. nat (doktor ilmu sains) Budiawan mengatakan, “Kertas berwarna cokelat untuk pembungkus, biasanya bungkus nasi, dilapisi oleh sebuah lapisan plastik supaya tidak mudah bocor. Lapisan itulah yang berbahaya,”
Hal itu dikarenakan plastik pelapis kertas cokelat itu mengandung senyawa.
Senyawa yang terkandung di sana antara lain ialah Bisphenol A dan Petalite.
Petalite adalah senyawa yang berfungsi membuat plastik tersebut menjadi elastis, Kids.
Kedua senyawa tersebut sebetulnya umum ditemukan.
Namun, dari keterangan Dr Budiawan, apabila senyawa-senyawa tersebut terlepas dari lapisan plastik maka bisa bahaya, lo.
Hal tersebut bisa terjadi dipacu oleh jenis makanan yang dibungkus, Kids.
Katanya, senyawa yang terkandung dalam plastik tersebut akan terlepas kalau makanan yang dibungkus bersuhu panas, bersifat asam, atau berlemak.
Baca Juga: Makanan Ini Bisa Bikin Mood Kamu Kembali Lagi, Enggak Perlu Bete Seharian, deh!
Nah, sayangnya, banyak yang belum menyadari dan memedulikan hal ini.
Soalnya efeknya pada kesehatan memang enggak akan terjadi secara instan, Kids.
Jika dipakai rutin dan terpapar senyawa-senyawa tersebut, tubuh akan merasakan akibatnya secara enggak langsung dan memakan waktu sekitar 5-20 tahun.
“Efek pada kesehatan memang jangka panjang. Efek kronisnya bisa menghambat kesuburan, bersifat karsinogenik (kanker), dan mutagenik (perubahan-perubahan pada gen manusia),” terang Dr Budiawan.
Sampai saat ini, memang belum banyak studi yang membuktikan bahwa kertas cokelat pembungkus makanan berdampak buruk terhadap kesehatan kita, Kids.
Namun demikian, International Agency Research on Cancer memasukkan senyawa-senyawa karsinogenik dalam kategori 2 atau 3.
“Ada urutannya mulai dari 1A, 1B, 2A, 2B, dan 3. Tiga masih rendah, bukti-bukti ilmiahnya masih terbatas. Tetapi harus tetap diwaspadai. Ini bukan hanya berlaku pada kertas cokelat, tapi juga pembungkus plastik lainnya,” tambah Dr Budiawan.
Baca Juga: Benarkah Memanaskan Makanan dalam Wadah Plastik dengan Microwave Bisa Sebabkan Kanker?
Pembungkus alami seperti dedaunan yang biasa digunakan itu bisa dijadikan solusi, Kids.
Namun, karena terkadang pasokannya enggak menentu dan kita juga enggak selalu punya sumber dayanya, kita bisa menggunakan kotak bekal sendiri untuk membungkus makanan.
Namun, jangan lupa untuk memastikan bahwa kotak bekal yang kamu pakai adalah yang food grade, ya.
Soalnya, tandanya tempat makanan tersebut sudah teruji keamanannya oleh BPOM.
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar