Find Us On Social Media :

7 Macam Kuliner Khas Daerah di Indonesia yang Muncul di Bulan Ramadan

Kolak biji salak adalah salah satu sajian berbuka puasa yang populer selama bulan puasa.

GridKids.id - Masuk ke bulan Ramadan, kita pasti akan mulai bersemangat karena akan membahas banyak kuliner lezat, nih, Kids.

Biasanya akan banyak penjaja makanan berbuka puasa selama bulan Ramadan.

Dan dari banyak jenis makanan yang dijajakan berjejer itu akan selalu ramai dan banyak dicari pembeli, lo.

Meski muncul musiman, kehadiran para penjaja makanan khas Ramadan selalu ditunggu-tunggu dan disambut dengan antusias. Apa kamu termasuk salah satunya?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa kuliner khas Ramadan di Indonesia yang perlu kamu ketahui, apa saja, ya?

Kuliner khas Ramadan di Indonesia

1. Ketan Bintul (Banten)

Ketan bintul adalah salah satu takjil andalan berbuka puasa yang disebut-sebut sudah ada sejak abad 16, lo.

Terbuat dari ketan, ketan bintul diberi tambahan serundeng yang disangrai dengan rempah yang harum juga lezat.

Ketan bintul biasanya akan dicocol lagi dengan kuah semur daging atau dimakan bersamaan dengan empal daging sapi yang empuk.

Olahan ketan satu ini umumnya hanya dijual selama bulan Ramadan saja.

Baca Juga: 15 Fakta Menarik Kunafa, Takjil Manis Khas Ramadan dari Timur Tengah

Jadi, ketika bulan puasa selesai, penjualnya akan berhenti menjajakan kuliner ini sampai bertemu Ramadan lagi.

2. Kicak (DIY)

Kicak adalah ketan yang diolah dengan santan, nangka, juga kelapa parut.

Berbeda dengan ketan bintul dari Banten yang gurih, kicak dari Yogyakarta ini punya cita rasa yang manis.

Dulunya kicak enggak dibuat dari ketan, tapi mengolah singkong untuk membuatnya.

Diceritakan kalau takjil ini pertama kali dibuat pada era 1970-an oleh seseorang penjual makanan bernama Mbah Wono.

Pertamanya kicak dijual di sebuah pasar sore yang berlokasi di kampung Kauman, Yogyakarta.

3. Sotong Pangkong (Pontianak, Kalimantan Barat)

Sotong Pangkong adalah sajian khas Ramadan yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat, Kids.

Bahan utama untuk membuat sajian ini adalah cumi-cumi.

Cumi-cuminya enggak digoreng tapi diolah dengan cara dipanggang.

Baca Juga: Tak Hanya Bubur Sumsum, Ini 7 Takjil Bubur yang Banyak Dicari Selama Ramadan

Sebelum dipanggang, daging cumi-cumi akan lebih dulu dijemur sampai kering, Kids.

Daging cumi yang sudah selesai dipanggang nantinya akan dipukul-pukul dengan palu supaya lebih empuk dan mudah dimakan.

Sotong pangkong akan dimakan dengan bumbu kacang yang rasanya pedas manis.

4. Putu Mangkok (Kepulauan Riau)

Masyarakat Kepulauan Riau punya kuliner khas Ramadannya sendiri yaitu putu mangkok.

Kudapan satu ini dibuat dari tepung beras dan punya cita rasa yang manis tapi enggak sampai membuat orang yang memakannya sampai kewalahan, ya.

Tambahan parutan kelapa di dalamnya jadi memberikan cita rasa gurih.

Dinamai dengan putu mangkok, bentuk kue tradisional ini memang mirip dengan mangkok yang terbalik, lo, Kids.

5. Barongko (Sulawesi Selatan)

Barongko adalah makanan khas Suku Bugis dari Makassar yang cita rasanya manis juga gurih.

Umumnya barongko akan disajikan sebagai sajian berbuka puasa selama bulan Ramadan.

Baca Juga: Sejarah Kue Talam, Takjil Berbuka Khas Betawi yang Sarat Filosofi

Barongko dibuat dari pisang, telur, santan, garam, juga gula pasir.

Semua bahan-bahan itu akan dihaluskan lalu dicampur dan dibungkus di daun pisang sebelum nantinya dikukus sampai matang.

Sebelum disajikan biasanya barongko akan didinginkan di dalam kulkas dan dikeluarkan dari tempatnya mendekati waktu berbuka puasa, Kids. Lembut dan dingin, yummy!

6. Mi Glosor (Bogor, Jawa Barat)

Mi glosor adalah olahan mi yang populer di Bogor selama bulan Ramadan.

Biasanya penjual mi glosor akan menjamur selama bulan puasa, enggak sulit menemukan penjual makanan ini di pinggir jalan atau pusat penjualan takjil.

Nama mi glosor berasal dari tekstur mi yang sangat licin sehingga mudah ditelan.

Tekstur licin ini berasal dari bahan pembuatannya yang menggunakan tepung aci atau tepung singkong.

7. Kue Asidah (Maluku)

Kue Asidah dari Maluku biasanya disajikan sebagai makanan khas Ramadan di Maluku.

Kue ini mirip dengan dodol yang kita kenal dari Garut, sehingga cita rasanya cukup manis dan cocok dimakan ketika berbuka puasa.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Kolak, Takjil Populer yang Berasal dari Timur Tengah

Kue asidah terbuat dari sagu dan gula merah yang dicampur, diaduk merata sampai teksturnya jadi mengental.

Kue ini lalu dibentuk jadi bulat pipih dengan taburan parutan kelapa di bagian atasnya.

Biasanya kue ini dijual di pinggir jalan atau pusat jajanan takjil di Maluku.

Nah, itu tadi beberapa kuliner khas Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia.

Mana nih yang ingin kamu coba?

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.