Find Us On Social Media :

COVID-19 di Indonesia Alami Kenaikan, Benarkah Akibat Varian Baru?

Baru-baru ini diberitakan bahwa kasus COVID-19 mengalami lonjakan kenaikan di negara Singapura.

Penyebab Kenaikan Kasus COVID-19 Indonesia

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, terdapat peningkatan kasus COVID-19 dari yang biasanya 10-20 per minggu, beberapa waktu belakangan ada peningkatkan sampai 27 kasus per minggu.

Kasus COVID-19 di Indonesia kembali meningkat sejak akhir Oktober lalu yang disebabkan kemunculan subvarian baru dari Omicron, seperti EG.2 dan EG.5.

Varian Eris EG.2 dan EG.5 serupa dengan yang dilaporkan Singapura telah beredar di Indonesia.

Ada dugaan bahwa varian baru yang memicu tingkat penularan lebih cepat dan lebih mudah menginfeksi, ya.

Wah, apa itu Omicron varian EG.2 dan EG.5, Kids?

Varian EG.5 merupakan cabang dari Omicron dan turunan dari sublineage XBB. Dijuluki Eris, varian ini jadi jenis COVID-19 yang dominan di sleuruh dunia.

Diketahui bahwa EG.5 adalah turunan dari XBB1.9.2 dengan mutasi ekstra pada protein spike-nya.

Badan Kesetahan Dunia (WHO) menambahkan EG.5 ke dalam daftar varian yang dipantai pada 19 Juli 2023.

Namun, varian tersebut pertama kali terdeteksi pada Februari 2023 dan pada 9 Agustus, WHO memutuskan untuk mengklasifikasikan EG.5 sebagai "variant of interest".

Baca Juga: Lebih Mudah Menular, Ini Perbedaan Omicron Subvarian Centaurus dengan Varian Lama