Find Us On Social Media :

10 Fakta Menarik Sate Kere, Kuliner Merakyat yang Lahir Sejak Era Penjajahan

Sate kere merupakan kuliner khas Solo yang banyak digemari karena cita rasanya yang sedap. Apa saja fakta menariknya?

GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk membahas tentang kuliner khas daerah di Indonesia, nih.

Kali ini kamu akan diajak membahas tentang kuliner khas Solo, yaitu sate kere.

Sate atau satai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah irisan daging kecil-kecil yang ditusuk dan dipanggang, lalu diberi bumbu kacang atau kecap.

Ada berbagai jenis sate atau satai yang dikonsumsi orang Indonesia, salah satunya adalah sate kere, Kids.

Jika sate pada umumnya dibuat dari daging hewani yang dipotong kecil-kecil direndam bumbu sebelum dibakar di atas bara api, sate kere terbuat dari tempe gembus, Kids.

Tempe gembus merupakan olahan ampas tahu yang difermentasi dengan menggunakan jamur Rhizopus sp.

Tahukah kamu pertama kali kuliner ini muncul dilatarbelakangi oleh perbedaan kelas sosial selama masa penjajahan orang Belanda di Indonesia?

Nama 'kere' berarti miskin atau enggak punya uang. Yap, dulunya sate kere adalah makanan yang umum dibuat dan dimakan oleh orang pribumi Indonesia yang terjajah dan miskin.

Daging adalah salah satu bahan makanan yang terhitung mewah selama masa penjajahan dulu, Kids.

Inilah kenapa masyarakat pribumi mulai berkreasi membuat makanan yang dulunya terbuat dari daging dengan tempe gembus atau ampas tahu.

Selain tempe gembus, biasanya sate kere juga dibuat dengan bahan jeroan yang enggak disantap orang Belanda untuk menggantikan daging yang harganya mahal.

Baca Juga: 7 Kuliner Sate Populer dari Berbagai Negara Dunia, Apa Saja?