GridKids.id - Hipotermia sering terjadi pada pendaki saat berada di atas gunung dan saat cuaca ekstrem.
Kasus hipotermia juga banyak yang berujung pada kematian.
Apa itu hipotermia?
Hipotermia merupakan kondisi tubuh seseorang turun di bawah suhu normal.
Hipotermia adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan.
Kondisi ini menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat rendah.
Suhu tubuh normal adalah 37 derajat celcius, sementara ketika kamu mengalami hipotermia, suhu tubuh akan berada di bawah 35 derajat celcius.
Ketika mengalami hipotermia sistem saraf dan organ lainnya bisa terganggu.
Bahkan jika tak segera diatasi hipotermia bisa menyebabkan kegagalan fungsi jantung.
Penyebab Hipotermia
Hipotermia bisa terjadi karena paparan cuaca atau air dingin yang terlalu lama tanpa pakaian yang lengkap untuk menahan kondisi dingin.
Baca Juga: Harus Cepat Ditangani, Begini 5 Langkah Pertolongan Pertama pada Korban Hipotermia
Hipotermia bisa menjadi parah ketika kamu berada di beberapa kondisi, seperti:
- Berada terlalu lama di tempat dingin.
- Jatuh ke kolam air dingin dalam waktu lama.
- Mengenakan pakaian yang basah untuk waktu yang cukup lama.
- Suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah, terutama pada bayi dan lansia.
- Mengenakan pakaian yang terlalu tipis saat cuaca sedang dingin.
Gejala Hipotermia
Gejala Hipotermia bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Berikut ini merupakan gejala hipotermia berdasarkan derajatnya:
1. Gejala hipotermia ringan (suhu 32–35oC):
- Pucat
- Kulit terasa dingin ketika disentuh
- Mati rasa
- Menggigil
- Respons menurun
- Mengantuk
- Takikardia
- Napas cepat
2. Gejala hipotermia sedang (suhu 28–32oC):
- Inkotinensia urine
- Berhenti menggigil
- Napas melambat
- Denyut jantung melambat (bradikardia)
- Tekanan darah menurun
- Penurunan kesadaran
3. Gejala hipotermia berat (suhu 28oC atau lebih rendah):
- Kaku otot
- Tidak memberi respons
- Bradikardia makin parah
- Pernapasan dan denyut nadi sangat lemah
- Pingsan
- Henti Jantung
Pencegahan Hipotermia
Baca Juga: Tubuh Menggigil, Benarkah Respons Alami Tubuh Hadapi Perubahan Suhu?
Beberapa upaya pencegahan hipotermia, antara lain:
- Berpakaian yang tepat saat musim dingin.
- Ganti baju basah dengan baju kering sesegera mungkin.
- Keluar dari air dingin secepatnya.
- Konsumsi kalori dan cairan yang cukup.
- Aktif bergerak saat kamu merasa dingin saat berkegiatan atau ketika berada di dalam rumah.
- Melakukan pengawasan suhu ruangan dan tubuh secara berkala pada lansia dan anak kecil.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.