Find Us On Social Media :

4 Faktor Penyebab Anak-Anak Bisa Berjalan sambil Tidur, Salah Satunya Genetika

Tidur sambil berjalan adalah salah satu kondisi parasomnia atau gangguan tidur. Apakah faktor penyebabnya?

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu tidur sambil berjalan?

Tidur sambil berjalan adalah salah satu kondisi yang sering dialami oleh anak-anak, lo.

Meski ada juga orang dewasa yang mengalami tidur sambil berjalan ini.

Fenomena enggak biasa ini dikenal juga dengan istilah somnabulisme.

Anak-anak yang mengalami kondisi ini biasanya berumur antara 4-8 tahun.

Tak hanya berjalan, anak-anak yang tidur sambil berjalan juga bisa membuka pintu, menyalahan televisi, atau makan dalam tidurnya.

Kondisi ini termasuk dalam salah satu gangguan tidur parasomnia.

Parasomnia merupakan perilaku atau tindakan abnormal yang dilakukan seseorang ketika tidur.

Parasomnia ini bisa terjadi ketika anak-anak dalam kondisi terjaga dan tertidur.

Inilah yang membuat anak-anak enggak akan mengingat apa yang mereka lakukan ketika hal ini terjadi.

Dilansir dari laman alodokter.com, ada beberapa faktor yang dianggap memciu kondisi ini bisa terjadi pada anak-anak, di antaranya:

Baca Juga: Fenomena Sleepwalking, Kondisi yang Membuat Seseorang Berjalan Sambil Tidur

Penyebab Tidur Sambil Berjalan atau Somnabulisme pada Anak

1. Genetik

Riset ilmiah menunjukkan bahwa kondisi tidur sambil berjalan bisa disebabkan oleh faktor genetik.

Anak-anak yang punya orang tua dan saudara yang memiliki kondisi ini, punya risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama.

2. Stres

Anak yang stres atau cemas berlebihan punya risiko mengalami gangguan tidur sambil berjalan lebih tinggi dibanding anak-anak yang enggak dalam kondisi tersebut.

Tak hanya tidur sambil berjalan, anak-anak yang mengalami masalah psikologis juga biasanya sering mengalami mimpi buruk.

Hal inilah yang makin terasa mengganggu mereka dan membuat tidurnya jadi enggak nyenyak.

3. Kurang Tidur

Anak yang pola tidurnya enggak teratur bisa membuat kualitas dan jam tidurnya kurang.

Jika anak kurang tidur maka risikonya mengalami tidur sambil berjalannya juga meningkat.

Baca Juga: Benarkah Kurang Tidur Berdampak Bagi Kesehatan Otak? #AkuBacaAkuTahu

4. Efek Samping Obat

Anak-anak yang yang mengonsumsi obat penenang atau pereda cemas bisa mengalami somnabulisme.

Hal ini bisa terjadi apabila si anak berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Biasanya tidur sambil berjalan akan terjadi 1-2 jam setelah anak tidur pulas.

Biasanya hal ini enggak terjadi untuk waktu yang lama, mungkin hanya untuk waktu sekitar 5-15 menit saja.

Itulah beberapa hal yang bisa membuat anak-anak mengalami tidur sambil berjalan. 

Tak hanya faktor genetika, ada beberapa faktor yang datang dari kebiasaan tidur hingga konsumsi obat. 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.