GridKids.id - Serangan asma secara umum terjadi secara ringan.
Namun asma bisa sewaktu-waktu menyerang saluran pernapasan hingga menghalangi udara yang masuk ke aveoli.
Aveoli adalah sel yang berperan dalam pertukaran udara di paru-paru.
Ketika sumbatan yang terjadi cukup parah, pengidap asma semakin kesulitan bernapas.
Jika enggak ditangani segera, serangan ini bisa menyebabkan kekurangan oksigen (hipoksia) yang berujung pada kematian.
Sebuah studi menyebutkan, sebagian besar pengidap asma meninggal karena tak mencari bantuan medis atau telat mendapat perawatan medis darurat.
Kondisi ini terjadi karena pengidap asma kurang sigap dalam mengenali gejala awal yang biasanya muncul beberapa jam atau beberapa hari sebelum terjadinya serangan asma.
Gejala awal serangan asma yang dimaksud adalah batuk tak kunjung sembuh, terutama di malam hari, sesak napas, mudah lelah, dan badan lemas, susah tidur di malam hari, perubahan suasana hati (mood), sering haus, sakit kepala, dan demam.
Asma yang parah bisa mencegah pasokan oksigen yang masuk ke paru-paru.
Akibatnya, pernapasan pun terhenti. Kondisi ini bisa cepat memburuk jika pasien tak mendapatkan perawatan medis dengan segera.
Oleh karena itu, serangan asma parah bisa dianggap sebagai kondisi darurat medis.
Baca Juga: Salah Satunya Asma, Ketahui 5 Bahaya Kesehatan Akibat Terlalu Sering Mandi
Tanda-Tanda Serangan Asma
Kamu juga bisa merasakan gejala asma yang buruk di malam hari.
Jika kamu menyadari bahwa gejala yang biasa kamu alami semakin memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter.
Serangan asma yang benar-benar parah juga bisa ditandai dengan hal berikut:
- Pernapasan cepat
- Sesak napas ekstrim enggak dapat menarik atau menghembuskan napas sepenuhnya
- Tak dapat berbicara dalam kalimat lengkap
- Kebingungan atau agitasi
- Gejala tak mereda meski menggunakan inhaler.
Jika gejala ini terjadi, segera pergi ke rumah sakit atau segera cari bantuan medis darurat.
Serangan asma yang parah adalah keadaan darurat medis.
Lantas, bagaimana langkah pertama saat terjadi serangan asma?
Serangan asma harus ditangani segera untuk meminimalkan risiko kematian. Berikut pertolongan pertama serangan asma yang bisa kamu lakukan:
- Duduk, tenangkan diri dan ambil napas perlahan.
- Semprotkan inhaler tiap 30 – 60 detik, maksimal 10 kali semprotan.
- Hubungi ambulans jika kamu lupa membawa inhaler, atau asma engga membaik setelah disemprotkan inhaler sebanyak 10 kali. Sambil menunggu, semprotkan terus inhaler dan atur napas secara perlahan.
Jika kamu tak memiliki asma tapi sedang berdekatan dengan orang yang mengalami serangan asma, berikut pertolongan pertama yang bisa kamu berikan:
Baca Juga: Salah Satunya Baik untuk Penyandang Asma, Ini Ragam Manfaaat dari Berenang
- Segera hubungi ambulans.
- Posisikan pengidap asma dengan nyaman dan dudukkan tegak.
- Longgarkan pakaian pengidap asma untuk melancarkan saluran pernapasan.
- Jika pengidap asma memiliki inhaler, bantu dalam menggunakannya. Lepaskan tutup inhaler dan kocok secara perlahan.
Sambung inhaler ke spacer, lalu letakkan bagian mouthpiece spacer ke dalam mulut pengidap asma.
Usahakan agar bagian tersebut tertutup rapat dalam mulut.
Tekan inhaler satu kali saat pengidap asma mengambil napas secara perlahan, dan minta ia tahan napas selama 10 detik.
Berikan inhaler sebanyak 4 kali dengan jarak satu menit tiap semprotan, dan tunggu hingga 4 menit.
Kamu bisa memberikan semprotan ulang jika pengidap asma masih sulit bernapas sebanyak 4 semprotan dengan jarak waktu yang sama.
Terus lakukan upaya penanganan ini hingga ambulans datang.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.