Find Us On Social Media :

3 Momentum Konsolidasi Politik pada Era Awal Pemerintahan Orde Baru

Setelah beberapa kondisi politik pada era Presiden Soekarno menimbulkan konflik di tengah masyarakat, pada era awal orde baru dilakukan beberapa konsolidasi politik. Apa saja?

GridKids.id - Sejarah Indonesia Modern enggak bisa lepas dari era pemerintahan Orde Baru.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Orde baru merupakan sebuah tata pemerintahan dengan sistem baru di Indonesia yang dimulai sejak 11 Maret 1966 hingga berakhir di 20 Mei 1998.

Berdasarkan Ketetapan MPRS Nomor XXXII/MPRS/1967 mengangkat Jenderal Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden Soekarno.

Sidang istimewa MPRS dipimpin oleh Jenderal A.H. Nasution yang menunjuk Jenderal Soeharto menjadi Pejabat Presiden Republik Indonesia.

Setahun setelahnya pada 27 Maret 1968, Jenderal Soeharto resmi dilantik menjadi presiden kedua Republik Indonesia.

Masa-masa selama 1967-1968 dikenal sebagai masa transisi ketika Indonesia diwarnai dengan berbagai aksi demonstrasi.

Era Orde Baru dimulai ditandai dengan pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hal ini juga ditandai dengan perubahan arah kebijakan politik luar negeri Indonesia juga berubah, yang dulunya tertutup dari pengaruh Barat jadi lebih terbuka.

Salah satu ciri khas dari era pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto adalah pelaksanaan Dwifungsi ABRI.

ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) punya dua peranan penting dalam pemerintahan, yaitu sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan, juga sebagai kekuatan sosial dan politik negara.

Lalu, seperti apa uraian penjelasan tentang kondisi Indonesia di awal era pemerintahan Orde Baru di Indonesia? Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini, Kids.

Baca Juga: Pelaksanaan Demokrasi Pancasila Era Pemerintahan Orde Baru (1967-1998)