Find Us On Social Media :

Bolehkah Berbuka Puasa dan Makan Sahur dengan Makanan Pedas?

Makanan pedas banyak digemari orang Indonesia, bolehkah menyantap makanan ini diwaktu berbuka puasa dan sahur?

GridKids.id - Kids, siapa nih di antara kamu yang suka makan pedas?

Bagi orang Indonesia yang familiar dengan cita rasa pedas, rasa pedas pada makanan seolah bisa menambah selera makan.

Inilah yang membuat selama bulan ramadan beberapa orang seolah enggak sabar menyantap sajian makanan pedas di waktu berbuka dan sahur.

Padahal makan pedas ketika waktu berbuka dan sahur enggak dianjurkan, lo, Kids.

Saluran pencernaan orang yang berpuasa cenderung sensitif ketika menyantap makanan dengan cita rasa pedas.

Jika kamu tetap mengonsumsi makanan pedas bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan selama menjalankan ibadah puasa.

Selama bulan ramadan, menu makanan yang akan disantap selama waktu berbuka dan sahur harus diperhatikan.

Hal ini perlu dilakukan supaya enggak menyebabkan gangguan kesehatan selama menjalankan ibadah puasa.

Nah, salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama menjalankan ibadah puasa adalah makanan pedas.

Ketika menyantap makanan pedas akan ada efek pedas yang bisa menyebabkan sensasi panas dan enggak nyaman dalam perut.

Lalu, apakah boleh menyantap makanan pedas di waktu berbuka puasa dan makan sahur?

Baca Juga: 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Sahur, Salah Satunya Makanan Tinggi Lemak

Bahaya Kebiasaan Makan Pedas untuk Buka Puasa dan Sahur

Saluran pencernaan ketika berpuasa menjadi lebih sensitif dari biasanya, pencernaan jadi enggak nyaman dan bisa mengganggu ibadah puasa.

Meski efek makan pedas ketika waktu berbuka dan makan sahur bisa jadi berbeda, nih, Kids.

Ada orang yang kuat makan pedas, tapi ada juga orang yang bisa langsung mengalami efek samping seperti mulas-mulas atau sakit perut.

Makan makanan pedas selama bulan puasa bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan, seperti:

1. Kekurangan Cairan Tubuh (Dehidrasi)

Makanan pedas bisa mendorong seseorang ingin minum lebih banyak untuk meredakan pedas, jika banyak minum kamu juga jadi banyak buang air.

Selain itu, ketika makan makanan pedas seseorang juga bisa berkeringat lebih banyak dari biasanya, sehingga menyebabkan cairan tubuh banyak berkurang dan kamu lebih mudah merasa haus.

2. Meningkatkan Risiko Gastritis

Risiko gastritis bisa muncul jika seseorang punya kebiasaan makan makanan pedas di waktu berbuka dan sahur.

Gastritis adaah radang pada bagian dalam dinding lambung yang dipicu oleh capsaicin yang bisa mengiritasi dinding lambung.

Baca Juga: Bahaya Jika Terlalu Banyak, Apa Efek Positif Hobi Makan Pedas? #AkuBacaAkuTahu

Ketika mengalami peradangan, dinding lambung yang menipis dan diabaikan bisa menyebabkan tukak lambung.

3. Memperparah Tukak Lambung

Tukak lambung adalah luka yang muncul dalam dinding lambung yang dipicu oleh peradangan akibat paparan bakteri H. pylori dan pengikisan jaringan akibat asam lambung.

4. Picu Nyeri Ulu Hati (Heartburn)

Kebiasaan makan pedas ketika berbuka bisa memicu heartburn atau nyeri ulu hati.

Saluran pencernaan yang lebih sensitif setelah seharian berpuasa akan bereaksi ketika makan pedas.

Kondisi ini akan menyebabkan penumpukan gas yang memicu gejala heartburn.

Nah, Kids, setelah membaca uraian di atas kamu jadi tahu bahwa kebiasaan makan pedas setelah berpuasa bisa menimbulkan bahaya untuk kesehatan pencernaanmu. 

Boleh makan pedas ketika perutmu enggak benar-benar kosong atau ketika kamu akan bersiap menjalani ibadah puasa keesokan harinya. 

Perhatikan juga porsi makanan pedas yang akan kamu santap supaya enggak membuat masalah pada pencernaanmu selama berpuasa.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.