Find Us On Social Media :

Okulasi: Pengertian, Tujuan, Macam, hingga Cara Proses Penanaman

Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan secara vegetatif buatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu tanaman

GridKids.id - Teknik perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya diantara melalui okulasi tanaman.

Okulasi atau shield budding merupakan salah satu teknik perbanyakan pada tanaman yang dilakukan secara vegetatif.Hal ini dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu tanaman melalui penempelan sepotong kulit pohon dengan mata tunas, dari batang atas yang ditempelkan pada irisan kulit pohon lain dari batang bawah sehingga dapat tumbuh dan bersatu menjadi individu yang baru.

Petani telah banyak mengembangbiakan teknik okulasi tersebut ke berbagai tanaman.

Untuk melakukan okulasi pada tanaman diperlukan juga ketrampilan khusus supaya tujuan okulasi dapat berhasil.

Jika dibandingkan dengan hasil tanaman melalui dari teknik perbanyakan cangkok dan stek, tanaman okulasi memiliki kualitas yang lebih baik dikarenakan okulasi dapat menggabungkan 2 sifat unggul.

Dari masing-masing bagian tanaman asalnya yang berupa sifat unggul dari batang bawah seperti sistem perakaran yang kuat dan sifat unggul dari tanaman entres yang dapat berupa hasil buah yang lebat.

Tujuan okulasi

Tujuan utama dari melakukan okulasi tanaman adalah:

a. Mendapatkan jenis tanaman baru yang bersifat menguntungkan. Misalnya, kebal dari penyakit ataupun sifat unggul dan positif lainnya dari tanaman biasa.

b. Memperoleh hasil penggabungan dua sifat atau jenis tanaman di induk okulasi.

Baca Juga: Perkembangbiakan Vegetatif Buatan pada Tumbuhan Angiospermae, IPA Kelas 9 SMP

 Manfaat okulasi

Manfaat perkembangbiakan dengan cara okulasi, sebagai berikut:

Adanya okulasi dapat berimbas pada proses perkembangbiakan yang lebih cepat.

Pasalnya, ini dipengaruhi faktor usia tanaman dan sifat induk yang unggul, serta pertumbuhan yang cepat.

Sebagai salah satu teknik perbanyakan vegetatif, okulasi dapat meningkatkan produktivitas suatu tanaman.

Sebab, proses ini didukung oleh induk atau bibit dengan produksi tinggi.

Inilah yang mendorong meningkatnya mutu dan produktivitas tanaman hasil okulasi yang menguntungkan.

Sifat seragam akan muncul dari hasil tanaman yang dibiakkan dengan okulasi.

Hal ini dikarenakan okulasi adalah teknik perkembangbiakan vegetatif tanpa adanya peleburan, sehingga satu induk tanaman dapat memperbanyak diri dan keturunannya memiliki sifat identik.

Baca Juga: Cara Mencangkok Tanaman, Ini Alat, Bahan, dan Langkah-Langkah yang Diperlukan

Proses Okulasi

Adapun untuk mekanisme dalam teknik okulasi ini sendiri, antara lain adalah sebagai berikut

1. Mengiris Batang Bawah (membuat jendela okulasi)

Yang pertama dalam tahapan olukasi adalah mengiris batang bawah.

Bentuk irisan batang bawah tergantung pada cara okulasi yang kita pilih.

Irisan okulasi tidak boleh terlalu dalam dan melukai bagian kayunya karena dapat mengakibatkan kegagalan okulasi.

Letak jendela okulasi harus berada disisi yang berlawanan dengan arah matahari. memperhatiakan arah matahari.

Hal ini dikarenakan untuk mencegah tempelan tidak terkena sinar matahari secara langsung.

2. Mengambil Mata Tunas atau Tempel

Tahap yang kedua adalah pengambilan mata tempel yang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu bentuk pengambilan segi empat, sayatan dan bulat.

Dengan adanya macam mata tempel dapat diperoleh bentuk mata tempel yang sesuai dengan cara okulasi yang digunakan.

Baca Juga: Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Cara Tunas dan Biji

3. Penempelan atau Penyisipan Mata Tunas

Tahapan selanjutnya adalah penempelan mata tunas.

Mata tunas yang telah diperoleh kemudian disisipkan atau ditempelkan pada jendela okulasi yang telah dibuat pada batang bawah.

Penempelan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak sampai merusak kambium.

4. Mengikat Tempelan

Pengikatan tempelan dapat menggunakan plastik polianil khlorida dengan ukuran tali pengikat kira-kira memiliki panjang sekitar 20 cm dan lebar sekitar 1,5 cm serta tebalnya 0,1 mm.

Pengikatan tempelan biasanya dilakukan dengan sistem genteng yang diikatkan dari bagian bawah ke atas.

Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengikatan adalah mata tunas jangan diikat terlalu erat karena dapat mengakibatkan kerusakan pada mata tunas.

5. Membuka Ikatan

Setelah kurang lebih 1 bulan melakukan pengikatan, ikatan okulasi dapat dibuka untuk dilihat mata tempelnya.

Jika mata temple masih menunjukkan warna hijau segar dan sudah melekat dengan batang bawah berarti okulasi berhasil dilakukan, namun jika mata tempel berwarna hijau kemerahan atau hitam maka okulasi yang dilakukan gagal.

Baca Juga: 5 Tanaman yang Tidak Memerlukan Media Tanah, Salah Satunya Philodendron

6. Memotong Batang Bawah

Yang terakhir pemotongan batang bawah dilakukan jika okulasi tersebut telah berhasil.

Pemotongan batang bawah dapat dilakukan dengan cara memotong sekitar 1 cm di atas mata tempel dengan bentuk potongan miring kebelakang sehingga air hujan yang  jatuh dan tidak mengenai tempelan tersebut.

Untuk mencegah terjadinya infeksi maka luka bekas potongan segera ditutup.

Penutupan dapat dilakukan dengan menggunakan lilin atau cat untuk menjaga agar pertumbuhan tunas okulasi dapat tegak lurus.

----- 

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.