Penempelan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak sampai merusak kambium.
4. Mengikat Tempelan
Pengikatan tempelan dapat menggunakan plastik polianil khlorida dengan ukuran tali pengikat kira-kira memiliki panjang sekitar 20 cm dan lebar sekitar 1,5 cm serta tebalnya 0,1 mm.
Pengikatan tempelan biasanya dilakukan dengan sistem genteng yang diikatkan dari bagian bawah ke atas.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengikatan adalah mata tunas jangan diikat terlalu erat karena dapat mengakibatkan kerusakan pada mata tunas.
5. Membuka Ikatan
Setelah kurang lebih 1 bulan melakukan pengikatan, ikatan okulasi dapat dibuka untuk dilihat mata tempelnya.
Jika mata temple masih menunjukkan warna hijau segar dan sudah melekat dengan batang bawah berarti okulasi berhasil dilakukan, namun jika mata tempel berwarna hijau kemerahan atau hitam maka okulasi yang dilakukan gagal.
Baca Juga: 5 Tanaman yang Tidak Memerlukan Media Tanah, Salah Satunya Philodendron
6. Memotong Batang Bawah
Yang terakhir pemotongan batang bawah dilakukan jika okulasi tersebut telah berhasil.
Pemotongan batang bawah dapat dilakukan dengan cara memotong sekitar 1 cm di atas mata tempel dengan bentuk potongan miring kebelakang sehingga air hujan yang jatuh dan tidak mengenai tempelan tersebut.
Untuk mencegah terjadinya infeksi maka luka bekas potongan segera ditutup.
Penutupan dapat dilakukan dengan menggunakan lilin atau cat untuk menjaga agar pertumbuhan tunas okulasi dapat tegak lurus.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.