Find Us On Social Media :

10 Peristiwa Penting Perlawanan Rakyat Terhadap Masuknya Pengaruh Bangsa Barat di Nusantara

Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro yang dilukis oleh Raden Saleh.

GridKids.id - Kids, pada artikel pengetahuan umum sebelumnya kamu sudah diajak mengenal tentang peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan Imperialisme dan Kolonialisme di nusantara.

Nah, pada artikel ini kamu akan diajak melihat berbagai perlawanan kerajaan-kerajaan lokal melawan Imperialisme bangsa Barat dan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya.

Sekarang simak berbagai peristiwa penting perlawanan rakyat terhadap masuknya pengaruh bangsa barat di Nusantara.

Perlawanan maupun pemberontakan ini muncul karena perasaan tak suka maupun terusik yang dirasakan kerajaan-kerajaan lokal akibat campur tangan bangsa Barat dalam jalannya di berbagai bidang kehidupannya.

Aksi-aksi heroik ini menunjukkan bahwa sejak lama Indonesia merupakan bangsa besar yang enggak bisa dengan begitu mudah ditaklukan oleh kekuatan asing.

Berikut ini adalah daftar peristiwa penting perlawanan bangsa Indonesia di berbagai daerah terhadap imperialisme bangsa Barat yang coba menancapkan kekuasaannya di nusantara.

Yuk, simak sama-sama uraian lengkapnya dibawah ini, Kids.

Peristiwa-Peristiwa Penting Perlawanan terhadap Imperialisme

1. Perlawanan Sultan Hasanuddin (1633-1666)

Tokoh utamanya adalah Sultan Hasanuddin, dengan daerah perlawanannya mencakup Makassar, Gowa, dan Tallo.

Sultan Hasanuddin berhasil dikalahkan oleh Belanda yang bekerja sama dengan Raja Bone, Arupalaka. Kekalahan Sultan Hasanuddin ditandai dengan ditandanganinya Perjanjian Bongaya.

Baca Juga: Materi Kelas 4 SD Tema 5, Upaya Sultan Hasanuddin dalam Melawan Penjajahan

2. Perlawanan Untung Surapati (1686-1706)

Tokoh utamanya adalah Untung Surapati, dengan daerah perlawanannya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ketika gabungan pasukan keraton dan VOC bergabung menyerang Untung Surapati di Bangli, Jawa Timur, Untung Surapati dikalahkan dan dihukum mati.

3.Perlawanan Trunojoyo (1674-1680)

Tokoh utamanya adalah Panembahan Maduretno atau Trunojoyo, dengan daerah kekuasaannya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Tokoh pendukung perlawanan ini adalah Sunan Giri, Kraeng Galesung, dan Monte Merano, yang dimulai dari sebuah kekecewaan rakyat pesisir Jawa dan Madura terhadap kekuasaan Mataram.

Perlawanan Trunojoyo dimulai di Madura pada 1674, didukung oleh para bangsawan Madura yang berada di bawah kekuasaannya.

4. Perlawanan Pattimura (1817)

Tokoh utama adalah Thomas Matulessi atau yang lebih dikenal Pattimura, dengan daerah perlawanan Maluku (Ambon).

Tokoh pendukung perlawanan ini adalah Christina Martha Tiahahu, Paulus Tiahahu, Philip Latumahina, Said Printah, Antoni Ribok.

Pada 16 Mei 1817, pasukan kapitan Pattimura merebut benteng Duurstede, namun dengan pasukan Belanda yang dilengkapi perlengkapan persenjataan bisa merebut kembali benteng Duurstede.

Baca Juga: Perjuangan Kapitan Pattimura, Pahlawan Nasional Indonesia dari Maluku

Pada 16 Desember 1817, kapitan Pattimura dihukum gantung setelah ditangkap di Siri Sori.

5. Perlawanan Diponegoro (1825-1830)

Tokoh utamanya adalah Pangeran Diponegoro atau Raden Mas Ontowiryo, dengan daerah perlawanan di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Tokoh pendukung perlawanan Diponegoro ini adalah Sentot Ali Basyah Prawirodirdjo, Kyai Mojo, Pangeran Serang, Pangeran Adinegoro, Pangeran Mangkubumi, dan Tumenggung Danukusumo.

Perang diponegoro banyak menerapkan taktik perang gerilya sampai membuat Belanda begitu kewalahan, sampai akhirnya memperdaya dan menangkap Pangeran Diponegoro di Magelang pada 28 Maret 1830.

6. Perang Padri (1821-1837)

Tokoh utamanya adalah Tuanku Imam Bonjol, dengan daerah perlawanan di Sumatera Barat.

Tokoh pendukung perang Padri adalah H. Sumanik, H. Pabang, H. Miskin, Tuanku Pasaman, Tuanku nan Cerdik, Tuanku nan Renceh, Tuanku nan Gapuk, Tuanku Hitam, dan Tuanku Tambusi.

Perang Padri merupakan perang saudara antara kaum adat dan kaum padri atau kaum pembaruan.

Kaum adat meminta bantuan Belanda sehingga menyebabkan adanya peperangan saudara.

Kerja sama tersebut berhasil membuat Tuanku Imam Bonjol ditangkap pada 25 Oktober 1837 dan dibuang ke Cianjur lalu dipindahkan ke Ambon.

Baca Juga: Sejarah Indonesia, Inilah 5 Perang Terbesar yang Pernah Terjadi di Wilayah Nusantara

7. Perlawanan Pangeran Antasari (1809-1862)

Tokoh utamanya adalah Pangeran Antasari, dengan daerah perlawanannya ada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Tokoh pendukung perlawanan ini adalah Kyai Demang Leman, Kyai Langlang, H. Nasrun, H. Buyasin, Tumenggang Suropati.

Perlawanan Pangeran Antasari terhadap Belanda karena adanya ikut campurnya Belanda dengan pemerintahan kerajaan seperti menghapuskan Kerajaan Banjar.

8. Perlawanan Gusti Ketut Jelantik (1846-1848)

Tokoh utamanya adalah Gusti Ketut Jelantik dengan daerah perlawanannya adalah Bali. Gusti Ketut Jelantik adalah raja Buleleng yang memutuskan perang dengan Belanda karena Belanda enggak mau mengakui Hukum Tawan Karang.

Hukum tawan karang memastikan perahu yang terdampar di wilayah kekuasaan kerajaan Bali menjadi milik kerajaan.

9. Perlawanan Aceh (1873-1904)

Tokoh utamanya adalah Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, dan Panglima Polim.

Tokoh pendukungnya adalah Teuku Cik Di Tiro, Muhammad Dawud, dan Sultan Mahmud syah, dengan daerah perlawanannya di Aceh.

Belanda menyatakan perang dengan Aceh pada 26 Maret 1873, perang pertamanya dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah.

Baca Juga: 8 Nama Pahlawan Nasional yang Ada dalam Uang Baru 2022

Perang kedua dipimpin oleh Muhammad Dawud dan dibantu dengan Teuku Umar dan Panglima Polim. Teuku Umar gugur dan digantikan oleh istrinya Cut Nyak Dien.

Belanda mengerahkan Snouck Hurgronje untuk membaca taktik dan budaya Aceh agar bisa dikalahkan oleh pihak Belanda.

10. Perlawanan Sisingamangaraja XII (1878-1907)

Tokoh utamanya adalah Sisingamangaraja XII dengan daerah perlawanannya di Tapanuli, Sumatera Utara.

Tokoh pendukungnya adalah Patuan Nagari dan Patuan Anggi, dengan menggunakan perang Gerilya yang perang pertamanya terjadi di Bahal Batu.

Sisingamangaraja XII dikenal sebagai tokoh bangsawan lokal yang terkenal enggak mau berkompromi dengan Belanda.

Itulah uraian tentang sepuluh peristiwa perlawanan rakyat terhadap masuknya pengaruh dan dominasi Barat di nusantara.

Jika kamu penasaran ingin mengetahui kisah lengkap dari perjuangan tokoh-tokoh yang disebutkan di atas, kamu bisa mencoba mencari referensinya sendiri, ya, Kids. 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.