Find Us On Social Media :

Jadi Menu Andalan Setiap Hari, Berikut 5 Bahaya Konsumsi Nasi Goreng untuk Kesehatan

Nasi goreng adalah menu andalan yang bisa dikonsumsi di segala waktu.

GridKids.id - Nasi goreng adalah salah satu makanan yang banyak digemari oleh orang Indonesia.

Rasanya yang lezat dan cocok dikonsumsi di segala suasana membuat banyak orang menjadikan nasi goreng sebagai menu andalan bagi banyak orang.

Tapi, tahukah kamu bahwa kebiasaan makan nasi goreng ternyata bisa berdampak buruk bagi tubuh?

Nasi goreng disebut memiliki banyak kandungan yang kurang sehat untuk tubuh, seperti minyak, asupan garam dan penyedap, karbohidrat tinggi, dan kurangnya serat dalam porsi penyajiannya.

Kebiasaan makan nasi goreng bisa memicu gangguan kesehatan atau penyakit seperti diabetes, kolesterol, hingga radang tenggorokan.

Berikutnya akan dijelaskan beberapa dampak terlalu sering makan nasi goreng bagi kesehatan tubuh, di antaranya:

1. Lonjakan Berat Badan

Nasi goreng terbuat dari berbagai bahan yang tinggi kalori, seperti nasi putih, minyak atau mentega, telur, daging, dan kecap.

Satu porsi sajian nasi goreng mengandung kalori yang tinggi dan bisa menyebabkan berat badan melonjak.

Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Punya Kebiasaan Menu Makanan yang Sama Setiap Hari, Apa Saja?

Berat badan yang enggak bisa dikendalikan bisa memicu obesitas dan komplikasi gangguan kesehatan lainnya.

2. Penyakit Jantung

Nasi goreng adalah salah satu jenis makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh.

Terlalu banyak konsumsi makanan dengan lemak jenuh tinggi bisa memicu seseorang mengalami gangguan kesehatan jantung.

Kandungan lemak jenuh atau lemak trans merupakan jenis lemak yang susah dicerna tubuh dan bisa menyumbat arteri yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan seseorang.

Minyak sayur yang digunakan untuk membuat nasi goreng akan dipanaskan dalam suhu tinggi dan akan berubah jadi lemak enggak sehat yang bisa memicu lonjakan kolesterol dalam darah.

3. Stroke

Kandungan lemak jenuh dalam tubuh juga bisa menimbulkan seseorang mengalami stroke.

Ketika seseorang mengalami stroke, maka otot-otot tubuhnya jadi enggak bisa digunakan atau difungsikan secara normal.

Baca Juga: Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Jantung, Bebas Stroke dan Gagal Jantung

4. Darah Tinggi

Kebiasaan makan nasi goreng juga bisa meningkatkan risiko darah tinggi, lo, Kids.

Hal itu disebabkan karena nasi goreng juga banyak mengandung natrium atau garam.

Nasi goreng Indonesia dikenal memiliki beragam cita rasa, salah satunya manis karena menggunakan kecap manis.

Garam digunakan cukup banyak untuk bisa menyeimbangkan rasa manis dari nasi goreng.

Otomatis nasi goreng jadi tinggi kandungan natrium dari garam dan bisa berbahaya untuk tekanan darah seseorang.

5. Kanker

Nasi goreng tinggi kandungan karbohidrat yang jika dimasak atau diolah dengan digoreng bisa berdampak negatif untuk kesehatan, cara ini bisa memicu pembentukan senyawa karsinogenik.

Senyawa karsinogenik disebut akrilamida ini bersifat racun dan bisa memicu pertumbuhan kanker dalam tubuh.

Baca Juga: Jaga Imunitas dan Cegah Kanker, Cukup Rutin Makan Buah Kaya Kandungan Air Ini

Jika terlalu sering makan nasi goreng bisa memicu munculnya kanker kelenjar tiroid.

Selain itu, kebiasaan makan nasi goreng dengan irisan mentimun juga bisa menyebabkan munculnya reaksi racun yang bisa memicu munculnya kanker kelenjar tiroid ini.

Jenis kanker lain yang bisa muncul jika punya kebiasaan makan nasi goreng setiap hari adalah kanker hati.

Kondisi ini bisa dipicu ketika nasi goreng yang disajikan enggak langsung dikonsumsi melainkan dibiarkan selama beberapa waktu dan memunculkan zat akrilamid pemicu kanker hati.

Nah, itulah uraian tentang bahaya kebiasaan makan nasi goreng setiap hari.

Meski enak dan mudah untuk dibuat, kamu tetap perlu memerhatikan kebiasaan konsumsi nasi goreng supaya enggak berdampak bagi kesehatanmu, ya, Kids.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.