Dilansir dari alodokter.com, puasa dapat merangsang perbaikan metabolisme tubuh dan meningkatkan kinerja insulin, yakni hormon yang mengatur kadar gula darah.
Namun, ketika seseorang berpuasa, kadar gula darahnya kemungkinan bisa mengalami penurunan.
Dikutip dari halodoc.com, kondisi ini disebabkan karena seseorang enggak makan dan minum selama hampir 14 jam.
Nah, agar bisa tetap bertahan, tubuh akan menggunakan gula yang disimpan di dalam hati dan otot untuk menghasilkan energi selama berpuasa.
Itulah mengapa saat berpuasa, kadar glikogen dan glukosa dalam tubuh akan mengalami penurunan yang memicu tubuh menjadi lemas, dan kepala terasa pusing.
Untungnya, dengan adanya cadangan energi yang berasal dari gula tersebut, tubuh mampu bertahan tanpa asupan makanan dan minuman selama sekitar 8 hingga 10 jam.
Jika cadangan energi tersebut sudah habis, tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi berikutnya.
Baca Juga: Patut Dicoba, 5 Tips Menjaga Tubuh Tetap Bugar Selama Puasa Ramadan
Cara memanfaatkan lemak adalah dengan membakarnya, sehingga akan membuat berat badan berkurang.
Melalui pengurangan atau menjaga berat badan, kadar gula dalam darah pun bisa dikendalikan.
Cara Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kadar gula darah di dalam tubuh kita tetap stabil. Berikut ini contohnya.
- Mulai mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang terlalu manis ataupun mengandung pemanis buatan.
- Lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah yang mengandung serat dan protein.
- Memperbanyak minum air putih agar dapat membantu kerja ginjal dalam mengeluarkan kadar gula dalam darah melalui urine.
- Rajin berolahraga supaya karbohidrat yang dikonsumsi enggak berubah menjadi gula.
- Rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah minimal 3 sampai 6 bulan sekali.
(Penulis: Grace Eirin)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.