Find Us On Social Media :

Long COVID pada Varian Omicron Belum Dapat Dipastikan, Begini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya

Varian Omicorn merupakan varian COVID-19 terbaru yang memiliki gejala ringan.

GridKids.id - Varian Omicron merupakan varian terbaru COVID-19 yang menular lebih cepat dibanding varian Alpha dan Delta.

Pada varian Omicron memiliki gejala yang lebih ringan dan mirip dengan sakit flu atau pilek.

Meski memiliki gejala ringan, varian ini enggak boleh disepelekan, Kids.

Sejumlah pasien yang terinfeksi COVID-19 varian Omicron bahkan enggak menunjukkan gejala.

Sehingga lebih mudah untuk menularkan kepada orang lain, lo.

Apakah varian Omicron berpotensi menjadi long COVID?

Long COVID merupakan kondisi pasien yang terinfeksi COVID-19 merasakan gejala COVID-19 setelah dinyatakan sembuh.

Menurut penelitian, gejala long COVID enggak boleh dianggap remeh. Hal ini dikarenakan long COVID dapat mengganggu keseharian.

Gejala yang paling umum dirasakan, seperti sesak napas, demam, gangguan tidur, mudah cemas, depresi, masalah pencernaan, dan mudah lelah.

Baca Juga: Seseorang Bisa Terkena Long COVID Setelah Sembuh dari COVID-19, Apakah Long COVID Bisa Menularkan Virus?

Benarkah varian Omicron menyebabkan long COVID?

Diansir dari Kompas.com, ilmuwan belum dapat menyimpulkan varian Omicron menyebabkan long COVID.

Ini dikarenakan varian Omicron baru ditemukan pada November 2021.

Namun, ilmuwan juga menambahkan jika Omicron dapat memicu fatigue dan brain fog yang dapat bertahan hingga berminggu-minggu seperti varian Delta.

Adanya long COVID pada pasien yang terinfeksi Omicron setidaknya harus terpapar COVID-19 selama 3 bulan lamanya, Kids.

Apa saja faktor penyebab long COVID?

Berikut ini merupakan beberapa faktor penyebab long COVID, di antaranya:

1. Pasien yang terinfeksi COVID-19 memiliki penyakit bawaan diabetes tipe 2.

2. Viral load dalam darah pasien.

Baca Juga: Waspada, Ini Risiko yang Dirasakan kalau Enggak Melakukan Vaksin COVID-19, Salah Satunya Long COVID

3. Kemunculan beberapa antibodi pada tubuh pasien. Nah, antibodi dapat menyerang gejala dan virus yang ada.

4. Adanya virus yang biasanya menyerang usia muda atau disebut dengan aktivasi ulang virus Epstein-Barr.

Meski belum pasti dapat memicu long COVID, semua varian COVID-19 dapat berpotensi menyebabkan long COVID.

Berdasarkan studi, orang-orang yang sudah divaksinasi memiliki risiko 49% lebih rendah terkena gejala long COVID.

Perlu diketahui bahwa saat ini peneliti mengembangkan studi mengenai hubungan varian Omicron dan long COVID.

Nah, itulah informasi mengenai potensi varian Omicron menyebabkan long COVID dan faktor penyebabnya.

Baca Juga: Adakah Perbedaan Gejala COVID-19 Varian Omicron pada Anak-Anak dan Orang Dewasa?

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.