3. Baju Penganten Care Haji (Baju Pengantin Pria Betawi)
Baju pengantin adat Betawi ini terlihat mendapat pengaruh kebudayaan Arab dan terdiri dari beberapa komponen dan aksesoris, antara lain:
Gamis yang berupa pakaian dalam yang dikenakan di dalam jubah dengan panjang sampai semata kaki dengan warna polos dan biasanya senada dengan jubah yang dikenakan di bagian luar. Baju ini juga dipergunakan untuk menenuaikan sholat di tengah prosesi pernikahan yang panjang.
Selempang yang disampirkan di pundah kiri menyamping ke pinggang kanan dengan lebar 15 cm dan panjang 2 meter, memiliki filosofis mengarahkan hidup ke arah yang benar atau kebaikan.
Jubah atau jube merupakan pakaian luaran yang longgar dan berukuran besar terbuka dari bagian leher ke bawah, bahannya terbuat dari beludru dengan hiasan renda, payet, dengan motif flora dan fauna.
Baca Juga: Mengenal Jenis dan Fungsi Pakaian Adat Kalimantan Barat dan Maknannya
Alpie atau tutup kepala seperti sorban setinggi 15 cm yang diliputi kain sorban berwarna putih atau emas, dengan untaian melati 3 untai atau ronce di bagian kiri. Di bagian atasnya tersemat mawar merah, dan pada ujung untaian disematkan bunga cempaka.
Untuk alas kaki pengantin pria menggunakan pantopel (bentuknya seperti sendal selop)