GridKids.id - Kids, siapa di antara kamu yang pernah membaca dongeng tentang putri tidur?
Ternyata di kehidupan nyata ada juga orang yang mengalami kondisi tersebut, lo.
Orang ini akan tertidur dalam waktu yang lama, sehingga keadaan ini disebut dengan Sleeping Beauty Syndrome (SBS).
Kondisi ini merupakan kelainan neurologis yang langka, dan dilaporkan hanya ada 1000 orang saja di seluruh dunia yang mengalaminya.
Sindrom ini juga dikenal dengan Kleine-Levin Syndrome yaitu penyakit neurologi yang ditandai dengan tertidurnya seseorang untuk waktu yang lama.
Sebagian besar penderita sindrom ini adalah laki-laki dewasa.
Durasi tidur pada orang yang menderita sindrom ini bisa berlangsung lebih dari 20 jam per harinya.
Hal ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa bulan sampai semuanya kembali seperti normal dengan sendirinya.
Penyebab Sindrom Sleeping Beauty
Sindrom ini ditandai dengan waktu tidur yang berlebihan.
Namun, jika sindrom ini terjadi biasanya akan diikuti dengan tanda-tanda lainnya, seperti enggak bisa membedakan realita dan mimpi, dan timbulnya gejala fisik dan emosional (sensitif).
Hingga saat ini belum ditemukan penyebab pasti dari sindrom sleeping beauty.
Namun beberapa ahli kesehatan meyakini bahwa ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang menderita kondisi ini.
Salah satunya adalah adanya cedera pada bagian otak yang mengontrol keinginan untuk tidur, nafsu makan, dan suhu tubuh yaitu hipotalamus.
Baca Juga: Ciri-Ciri Gejala Hipersomnia, Salah Satunya Sering Diabaikan
Hal ini bisa terjadi jika seseorang mengalami cedera kepala karena jatuh dan melukai area dimana hipotalamus berada.
Selain itu, sindrom ini juga bisa terjadi pada orang yang pernah mengalami infeksi atau mengalami gangguan autoimun.
Penanganan Sindrom Sleeping Beauty
Dokter biasanya akan meminta pasien untuk menjalani rangkaian tes kesehatan untuk memastikan enggak adanya tumor atau peradangan otak pada pasien yang mengalami diagnosis sindrom sleeping beauty ini.
Obat-obatan stimulan seperti amfetamin, methylphenidate, dan modafinil bisa digunakan untuk mengatasi rasa kantuk berlebih ketika sindrom ini sedang menunjukkan gejala.
Namun obat-obatan itu bisa meningkatkan sensitifitas penderita sindrom ini sehingga akan melelahkan secara emosional.
Penting juga untuk mengawasi dan membantu penderita sindrom selama bergejala karena selama periode gejala kambuh, penderita sindrom akan kesulitan mengurus dirinya sendiri.
Baca Juga: Gangguan Tidur Sebabkan Kantuk Sepanjang Hari, Kenali Gejala dan Jenisnya
Seiring waktu durasi kambuhnya gejala sindrom akan semakin berkurang. Proses penyembuhannya bisa memakan waktu lama mencapai 8 hingga 12 tahun.
Itulah tadi beberapa fakta tentang sindrom sleeping beauty yang perlu kamu tahu.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.