GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mendengar istilah kabut otak atau brai fog?
Kabut otak merupakan salah satu keadaan yang umum terjadi pada orang-orang.
Kondisi secara tiba-tiba lupa akan melakukan sesuatu, lupa menaruh benda, ataupun lupa sesaat akan membicarakan sesuatu yang ingin disampaikan ke orang lain merupakan kabut otak.
Kabut otak bisa menghambat kemampuan untuk mengingat sesuatu atau berpikir.
Meski bukan termasuk gangguan medis, kabut otak bisa memengaruhi kemampuan dalam berpikir, lo.
Nah, istilah ini bisa menggambarkan sesuatu yang menutupi otak seperti kabut sehingga melemahkan kemampuan kognitif.
Seperti halnya kabut, kondisi ini hanya muncul sebentar dan menghilang kembali.
Kenali beberapa penyebab kabut otak di bawah ini:
1. Anemia
Anemia atau kekurangan zat besi merupakan kondisi darah kekurangan sel darah merah sehat yang memadai. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan kabut otak.
Jika sel darah merah enggak dapat mengalirkan oksigen jaringan dan organ tubuh maka akan menyebabkan sesak napas, kelelahan mantal dan fisik, dan gejala lainnya.
2. Kurang Tidur
Fungsi otak dapat terganggu jika kualitas tidur buruk. Kontenstrasi bisa buruh dan pikiran yang keruh disebabkan oleh tidur yang enggak cukup.
Baca Juga: Juga Bisa Menyerang Anak-Anak, 6 Makanan Kaya Zat Besi Ini Ampuh Atasi Anemia
Memori dan persepsi visual bisa terpengaruh oleh tidur yang kurang sehingga berdampak juga pada kemampuan sel-sel otak untuk berkomunikasi.
Kesulitan tidur atau sleep apnea juga bisa menyebabkan kabut otak. Hal tersebut terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas di malam hari.
3. Pola Makan
Pola makan memiliki peran penting dalam kesehatan tubuh.
Makanan yang sehat akan berdampak baik bagi kesehatan, seperti menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar penyakit.
Makanan yang memicu kabot otak, seperti aspartam, MSDG, produk susu, dan kacang-kacangan.
4. Pengobatan Tertentu
Ternyata beberapa obat dapat memicu kabut otak, lo. Seperti obat tidur, obat untuk pereda nyeri, kecemasan, statin, obat kemoterapi, dan kortikosteroid.
Disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kabut otak. Dengan menurunkan dosis atau beralih ke obat lain dapat mengurangi gejala.
5. Stres
Stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, memicu depresi, dan meningkatkan tekanan darah.
Depresi dapat memengaruhi perasaan seseorang dan cara berpikir.
Nah, masalah dengan pengambilan keputusan, fokus, dan memori dapat memicu munculnya kabut otak.
Baca Juga: Jarang Disadari, Ini 4 Penyebab Terbangun di Tengah Malam yang Bisa Mengganggu Kualitas Tidur
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.