GridKids.id - Kids, kamu mungkin sudah sering mendengar istilah jet lag. Hmm... tapi, tahukah kamu apa itu jet lag?
Jet lag adalah sebuah situasi atau keadaan yang enggak nyaman, dan biasanya terjadi setelah kamu bepergian menggunakan pesawat.
Jet lag merupakan sebuah gangguan tidur yang disebabkan karena perjalanan jarak jauh menggunakan pesawat dengan melalui zona waktu yang berbeda.
Biasanya, seseorang akan mengalami jet lag kalau melakukan perjalanan hingga 13 jam atau lebih.
Gejala ini pada umumnya yaitu mengantuk pada siang hari, enggak bisa tidur di malam hari, dan baru bisa tidur menjelang dini hari.
Hal tersebut karena ritme tubuh masih mengikuti kebiasaan di tempat sebelumnya.
Jet lag enggak punya perbedaan antara orang dewasa dan anak-anak. Semua orang yang mengalami jet lag akan sama-sama mengalami rasa lelah yang membuat seseorang mengantuk.
Terlebih saat dalam kondisi mengantuk dan sudah seharusnya tertidur lelap, tapi saat sampai di tempat tujuan, tempat tersebut masih berada dalam waktu siang hari.
Namun, jet lag sangat terlihat di anak-anak. Kondisi anak-anak akan terlihat lebih tampak lelahnya. Mereka juga rentan lebih rewel.
Lalu, apa saja dampak dari jet lag, lalu bagaimana cara mengatasinya?
Baca Juga: Unik dan Kreatif! Obati Rindu dengan Makanan Pesawat, Maskapai Ini Buka Restoran Bertema Pesawat
Asal Istilah Jet Lag
Sebelum kita mencari tahu dampak dan cara mengatasinya, kita cari tahu dulu asal usul istilah jet lag, yuk!
Istilah yang menggambarkan kondisi jet lag ini ternyata baru muncul ketika pesawat bertenaga jet mulai digunakan untuk berpergian jarak jauh dalam waktu singkat.
Sebelum diciptakan pesawat untuk bepergian dalam waktu yang cepat, perjalanan jarak jauh biasa dilakukan dengan pesawat yang digerakkan oleh baling-baling, kapal, atau kereta.
Perjalanan dengan menggunakan berbagai alat transportasi itu akan memakan waktu yang panjang dan jaraknya lebih terbatas dibandingkan dengan pesawat yang ada saat ini.
Nah, perjalanan yang lebih lama dengan jarak yang terbatas ini tidak menyebabkan adanya masalah fisiologis yang membuat tubuh mengalami jet lag.
Inilah sebabnya, istilah jet lag mulai digunakan saat pesawat bertenaga jet diciptakan dan digunakan untuk melakukan perjalanan jarak jauh dalam waktu singkat.
Baca Juga: Yang Dibutuhkan Pesawat Agar Bisa Terbang, Belajar dari Rumah TVRI Rabu 29 Juli 2020
Dampak Jet Lag
Seseorang akan mengalami jet lag dan punya rentan waktu yang berbeda-beda tergantung dengan zona waktunya.
Kalau seseorang melewati satu zona waktu, mereka cenderung akan mengalami jet lag selama satu sampai dua hari.
Namun kalau sudah melewati beberapa zona waktu yang berbeda, mereka cenderung akan mengalami jet lag selama tiga sampai lima hari lamanya.
Saat seseorang pergi ke suatu tempat yang punya zona waktu yang berbeda, maka tubuh mereka perlu menyesuaikan diri perbedaan jam tersebut.
Tubuh manusia punya jam biologis yaitu ritme sirkadian yang membuat manusia bisa terjaga di siang hari dan tertidur di malam hari.
Oleh karena itu, saat seseorang pergi ke tempat dengan zona waktu berbeda, tentunya jam biologis harus melewati masa adaptasi yang bisa membuat seseorang terganggu waktu tidurnya.
Sebenarnya ini hanyalah gangguan tidur saja. Namun kalau terjadi berlarut-larut, mereka harus mencari bantuan profesional.
Hal ini karena jet lag bisa menyebabkan kebingungan dan kehilangan konsentrasi.
Jet lag bisa memengaruhi perasaan seseorang dan bisa membuat mereka cemas.
Bahkan, seseorang juga bisa mengalami gangguan pencernaan, pusing, malas, dan murung.
Cara Mengatasi Jet Lag
Jet lag sebenarnya enggak terlalu membahayakan kalau sebelum melakukan perjalanan, seseorang mempersiapkan kondisi fisik terlebih dulu.
Selain itu, kamu bisa membawa vitamin dan obat-obatan yang diperlukan, jadi saat pulang ke rumah, mereka enggak merasakan sakit akibat kelelahan.
Kamu juga bisa menghindari jet lag dengan memperhatikan zona waktu dan memperhitungkan jam terbang pesawat bisa jadi cara ampuh menghindari jet lag.
"Antisipasinya adalah dengan memilih jam terbang pesawat yang sesuai dengan jam tidur kita. Karena kita terbiasa tidur di malam hari, maka pilih pesawat yang jam terbangnya di malam hari,” kata Direktur RSU Menteng Mitra Afia, Dokter Enrico Adhitya Rinaldi, MARS, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/1/2020).
Dengan melakukan hal tersebut, kamu bisa memanfaatkan waktu di pesawat untuk tidur.
Hal ini berguna saat kamu sampai di tempat tujuan, maka sudah terbangun dan dengan mudah menyesuaikan diri di zona waktu berbeda.
Baca Juga: Mengapa Dilarang Menyalakan Ponsel di Pesawat? Ini Alasannya
Sementara untuk menyembuhkan jet lag, cukup mematikan lampu dan membuat ruangan menjadi gelap bisa membantu seseorang merasa lelah.
Mematikan lampu agar ruangan gelap bisa membantu sekresi hormon melatonin yang membuat seseorang merasa mengantuk dan bisa tidur.
Saat tiba di rumah di jam tidur, anak-anak dan orang tua bisa meminum susu hangat yang diberi kayu manis dan gula merah sebelum tidur.
Orang tua juga perlu memberikan jarak waktu pulang ke rumah yang enggak berdekatan dengan hari masuk sekolah.
Hal tersebut harus dilakukan untuk memberi tubuh mereka waktu untuk beradaptasi.
Enggak cuma itu, saat sampai di tempat tujuan, melakukan penyesuaian diri dengan kebiasaan makan setempat juga penting.
Terlebih lagi pada anak-anak agar mereka bisa menikmati makanan lokal setempat dan kebutuhan nutrisinya tercukupi.
Baca Juga: Fungsi Sayap pada Pesawat Terbang, Belajar dari Rumah TVRI Rabu 29 Juli 2020
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.