Find Us On Social Media :

Rapid Test dan PCR Disebut Tak Disarankan untuk Syarat Bepergian, Ini Penjelasan Perhimpunan Dokter Patologi

Rapid Test dan PCR Tak Disarankan untuk Syarat Perjalanan

Rapid Test Sensitivitas Rendah

Adapun terkait poin rapid test, dokter Aryati menyampaikan rapid test antibodi punya sensitivitas yang rendah.

Sehingga akan memunculkan kemungkinan terjadi false negatif dan false positif yang lebih besar.

Ia mencontohkan, seseorang bisa saja dinyatakan enggak reaktif rapid, tapi karena muncul false negatif, saat ditest dengan swab hasilnya positif.

“Memang rapid dibilang jelek semua, nggak ya. Yang oke lumayan ada. Tapi walaupun ada nggak tinggi-tinggi banget. Tetep ada false negatif dan false positif. False negatif itu misal rapid non reaktif ternyata swab positif. Nah kan mubadzir, sayang,” ujarnya.

Lebih lanjut dokter Aryati menyampaikan, pihaknya menimbau untuk melakukan penjajakan pemeriksaan Test Molekuler (TCM) PCR Virus SARS-CoV-2 atau pemeriksaan antigen virus SARS-CoV-2 dengan sampel swab atau saliva di stasiun atau bandara sesaat sebelum seseorang akan melakukan perjalanan.

“Jangan sampai yang terbang yang positif. Sediakan (TCM PCR) di bandara,” ucapnya.

Dokter Aryati menjelaskan TCM PCR punya waktu cepat dalam mendiagnosis virus dibandingkan dengan mode PCR lama.

Sehingga menurutnya apabila disediakan di bandara, sebelum pesawat berangkat misalnya pemeriksaan bisa dilakukan sebelum keberangkatan.

Lab Standar

Meski demikian usulan penjajakan TCM PCR ini bukan sekedar pengadaan lab di sana.

Namun, dilakukan dengan mempertimbangkan pembuatan laboratorium yang benar-benar memenuhi standar, dari alat dan SOP sehingga enggak berisiko memperparah penyebaran virus.

“Kalau memang itu tujuan pemerintah untuk mencegah penularan itu lebih tepat,” ujarnya.

Adapun masukan lain yang disampaikan Aryati adalah mengenai pengetatan protokol kesehatan termasuk masker, cuci tangan, face shield dan jaga jarak selama dalam perjalanan.

Selain itu juga dilengkapi dengan pengukuran suhu dan pengukuran saturasi oksigen menggunakan Fingertip Pulse Oximeter yang menurutnya bukanlah sesuatu yang mahal.

Selain itu juga penjagaan sirkulasi udara termasuk di kendaraan maupun pesawat udara dengan penggunaan penyaring udara seperti Hepa Filter.

(Penulis: Nur Rohmi Aida)

Baca Juga: Arti Hasil Rapid Test Reaktif, Apakah Berarti Positif Covid-19?

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.