Find Us On Social Media :

Siapa Sangka, Sering Dikonsumsi Karena Terkenal Sehat, Ternyata 6 Makanan Ini Enggak Selalu Baik untuk Tubuh

Tahu, salah satu makanan sehat yang enggak selalu baik untuk tubuh

GridKids.id - Menjaga daya tahan dan kesehatan tubuh memang hal yang sangat penting, Kids.

Terlebih di masa pandemi seperti sekarang, kesehatan jadi hal yang paling utama untuk diperhatikan.

Selain pola hidup sehat dan rajin berolahraga, menjaga makanan juga jadi salah satu cara ampuh menjaga kesehatan.

Yup! Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, kita memang disarankan untuk makan makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran.

Namun, dalam menjaga pola makan sehat, tanpa sadar kita justru berlebihan melakukannya.

Hal ini justru enggak baik, lo, karena terlalu banyak mengonsumsi makanan sehat enggak selamanya baik.

Makan tahu terlalu banyak mungkin enggak seburuk kalau kita makan sekotak besar es krim, tetapi efeknya juga enggak terlalu baik.

Melansir Kompas.com, inilah 6 makanan sehat yang kalau dikonsumsi berlebihan justru enggak baik untuk kesehatan tubuh.

Ubi Jalar

Ubi jalar sering jadi alternatif yang lebih sehat dibanding kentang bias.

Hal ini ubi jalar karena mengandung lebih banyak nutrisi, termasuk vitamin C, vitamin B, tembaga, dan mangan.

Namun, kadar beta-karotennya yang punya sifat anti-penuaan, kalau dikonsumsi terlalu banyak, ubi jalar berwarna oranye ini bisa mengubah warna tubuh jadi oranye, lo.

Kondisi ini disebut sebagai karotenemia.

Mengurangi ubi, wortel, dan makanan kaya beta-karoten lainnya bisa membantu kulit kembali ke rona normalnya.

Kacang Polong

Kacang seperti kacang hitam, kacang merah, dan kacang garbanzo (buncis) dikenal karena kandungan seratnya.

Serat ini bisa membantu membuat tubuh kenyang untuk waktu yang lebih lama.

Namun, kalau mengonsumsi terlalu banyak, perut akan kembung dan terasa bergas.

Selain itu, asupan serat yang berlebihan bisa menghambat penyerapan zat besi, magnesium, seng, kalsium dan nutrisi lainnya.

Serat bertindak sebagai agen pengikat yang membawa nutrisi ini saat melewati sistem tubuh.

Untuk menghindari efek samping serat, sebaiknya seimbangkan asupan kacang dengan minum banyak air, ya.

Tahu

Siapa di sini yang suka makan tahu?

Tahu jadi salah satu makanan favorit di Indonesia.

Tahu enggak? Tahu merupakan alternatif non-daging terbaik untuk memenuhi kebutuhan protein harian, lo.

Hal ini karena tahu mengandung semua sembilan asam amino esensial.

Selain itu, produk berbasis kedelai ini juga kaya akan kalsium, mangan, dan selenium, selain beberapa vitamin lainnya.

Meskipun punya banyak manfaat, konsumsi kedelai yang berlebihan (lebih dari 4 porsi setiap hari) bisa mencegah protein diserap dan diproses oleh tubuh.

Semua ini disebabkan akrena tingginya kadar trypsin dan protease inhibitor legum.

Baca Juga: Tips Menggoreng Tahu agar Tidak Hancur, Ternyata Caranya Mudah Banget

Jeruk Bali

Jeruk bali enggak cuma baik untuk sistem kekebalan tubuh, tapi juga punya kadar gula yang rendah.

Selain itu, jeruk bali mengandung vitamin C, likopen, kalium dan serat, yang semuanya membantu kesehatan jantung.

Namun, kalau kamu sedang mengonsumsi obat, sebaiknya hindari makan buah ini, ya.

Hal ini karena jeruk bali bisa menggangu enzim di jalur usus dan menyebabkan efek beberapa obat menjadi berlebihan.

Pala

Pala banyak dimasukkan sebagai bahan baku supplemen penurun berat badan dan makanan sehat.

Namun, berhati-hatilah untuk enggak terlalu banyak membumbui makanan dengan rempah-rempah ini, karena dua atau lebih sendok teh bisa memicu berbagai efek, seperti perubahan perilaku ringan.

Baca Juga: Sejarah dan Cara Membudidayakan Pala, Rempah yang Dipercaya Bisa Cegah Pandemi Mematikan

Cabai

Sebagai sumber nutrisi penting bagi banyak orang di seluruh dunia, cabai ada di mana-mana - dalam makanan, masakan sehari-hari, atau dalam kontes makan yang kompetitif.

Tingkat antioksidan yang tinggi membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu memperlambat efek penuaan.

Selain itu, bintang utama dalam komposisi nutrisi cabai adalah capsaicin.

Konsumsi capsaicin secara teratur mengurangi risiko penyakit jantung sekaligus menurunkan tekanan darah.

Namun sebaiknya, kamu membatasi konsumsi cabai atau sambal saat sarapan atau makan siang, Kids.

Hal ini karena capsaicin bisa memicu lonjakan suhu tubuh sampai mengganggu siklus tidur alami tubuh.

Selain itu, terlalu banyak cabai bisa menyebabkan mual, diare, dan sakit perut.

Baca Juga: Cukup Lakukan Tips Ini Agar Cabai Tetap Segar dan Tidak Cepat Busuk

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id.