Apalagi, kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering menghangatkan masakan bersantan hingga beberapa kali.
Saat diwawancara, Ahli gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, juga menyebut santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.
Santan kepala mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh. Tapi, cara memasak yang salah, bisa menyebabkan lemak pada santan berubah menjadi lemak jenuh.
Baca Juga: Sering Dianggap Berbahaya dan Ditakuti, Ternyata Santan Juga Punya Manfaat untuk Kesehatan
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) termasuk tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Maka dari itu, dianjurkan bagi siapa saja untuk mengurangi konsumsi masakan bersantan yang dimasak terlalu lama atau dipanaskan berulang kali.
Selain itu, konsumsi masakan bersantan berlebihan juga tak baik bagi kesehatan. Pasalnya, tetap saja santan merupakan sumber lemak yang bisa meningkatkan kadar lemak darah pada tubuh dan membuat berat badan naik.
“Konsumsi santan secara berlabihan tentu tidak baik,” kata Rista saat diwawancara Kompas.com, Kamis (21/4/2020).
Nah, Kids, sejatinya jika dikonsumsi dengan asupan yang pas enggak akan masalah untuk tubuh, kok.
Kamu bisa beritahu atau mengingatkan orangtua kamu, ya, tentang bahaya dari mengonsumsi makanan bersantan secara berlebihan. (Penulis : Irawan Sapto Adhi)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id