GridKids.id - Wabah virus corona menyebar begitu cepat di dunia.
Begitu pula yang terjadi di Indonesia. Sampai sekarang banyak orang telah terinfeksi dan jumlahnya pun masih terus bertambah.
Setiap hari tenaga medis berjuang menangani pasien. Sementara, ada banyak peneliti yang juga terus mempelajari wabah ini.
Baca Juga: Patut Diwaspadai, Berikut Ini Gejala Baru Infeksi Virus Corona yang Mulai Muncul
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa Indonesia mesti bersiap menghadapi gelombang kedua virus corona.
Hal itu diungkapkan salah satunya oleh seorang Epidemiolog Indonesia, yakni Bapak Dicky Budiman.
Wah, sebenarnya apa itu gelombang kedua virus corona? Yuk, kita cari tahu bersama, Kids!
Serangan Gelombang Kedua
Dilansir dari Kompas.com, Bapak Dicky mengatakan, pandemi virus corona berpotensi memiliki sejumlah serangan gelombang.
Gelombang kedua virus corona ialah terjadi jika suatu wilayah telah mengalami puncak infeksi virus corona, lalu terjadi penurunan kasus.
Nah, setelah terjadi penurunan kasus tersebut, kemudaian terjadi lonjakan kasus lagi, Kids.
Bapak Dicky mengungkapkan bahwa gelombang kedua virus corona biasanya menyerang 90 persen penduduk yang belum terpapar penyakit tersebut.
Antara gelombang pertama serangan wabah dan gelombang kedua mempunyai masa jeda yang relatif jauh.
Jarak keduanya bisa memakan waktu hingga sebulan atau lebih.
Semua Wilayah Bisa Mengalami
Apakah Indonesia mungkin mengalaminya? Hanya Jakarta saja atau wilayah lainnya juga akan terkena.
Menurut penjelasan Bapak Dicky, seluruh wilayah bisa mengalami serangan gelombang kedua ini, Kids.
Hal itu tetap bisa terjadi selama belum ada solusi untuk penyakit covid-19 ini. Misalnya, obat, vaksin, atau herd imunity yang terjadi.
Baca Juga: Jangan Asal Membeli, Inilah Jenis Masker yang Dapat Dipakai untuk Mencegah Penularan Virus Corona
Kalau di Tiongkok, gelombang kedua terjadi karena ada orang dari luar wilayah setempat yang datang dan membawa virus sehingga menularkannya kembali ke penduduk.
Dalam kasus tersebut diduga yang menjadi pembawanya adalah warga Tiongkok sendiri yang pulang ke negaranya, Kids.
Indonesia Harus Tetap Fokus
Bapak Dicky menyarankan supaya Indonesia tetap fokus menghadapi kondisi saat ini.
Indonesia harus fokus melakukan tes, melacak kasus kontak, merawat pasien, dan juga mengisolasi.
Menurut proyeksinya, puncak kasus di Indonesia diprediksi terjadi pada awal bulan Mei, jika berdasarkan intervensi yang masih sama dengan saat ini.
Bapak Dicky juga mengungkapkan kalau awal atau akhir setiap gelombang enggak bisa dipredisi secara tepat tapi bisa diperkirakan.
Baca Juga: Kasus Virus Corona Masih Terus Meningkat, Pemerintah Saat Ini Khawatirkan Orang Tanpa Gejala (OTG)
Baca Juga: Kabar Baik dari Perkembangan Virus Corona di Dunia, Salah Satunya Anak-Anak Enggak Mudah Terinfeksi
Misalnya saja wilayah DKI Jakarta menerapkan PSBB secara ketat selama sebulan, lalu terjadi penurunan kasus baru.
Kemudian, DKI Jakarta memutuskan untuk mencabut status PSBB. Nah, bisa jadi hal itu disebut gelombang pertama.
Bisa jadi berikutnya akan datang gelombang kedua serangan wabah virus corona.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini, yuk!