Find Us On Social Media :

Mengerikan, Tanpa Sadar Kita Bisa Terjangkit Virus Corona dan Bisa Menularkan Sekitar, Lakukan Hal Ini Agar Tak Tertular

Orang Tanpa Gejala (OTG), kategori baru terkait wabah virus corona.

GridKids.id - Wabah virus corona menyebar dengan sangat cepat hampir ke seluruh negara di dunia.

Orang yang terinfeksi biasanya menunjukkan beberapa gejala seperti demam, batuk, sulit bernapas, sakit kepala, dan flu.

Selain itu ada pula gejala yang diidap oleh pasien covid-19, yakni anosmia atau kurangnya indra penciuman dan dysgeusia atau kurangnya rasa.

Gejala yang cukup aneh tersebut diidentifikasi oleh American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery baru-baru ini sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Masih Terus Meningkat, Pemerintah Saat Ini Khawatirkan Orang Tanpa Gejala (OTG)

Adanya gejala infeksi virus corona membuat pasien yang telah terjangkit jadi lebih mudah dideteksi, sehingga bisa segera diambil langkah penanganan seperti anjuran isolasi dan lain sebagainya.

Namun, belakangan ini mulai muncul adanya penularan asimtomatik atau tanpa gejala, Kids.

Kasus tersebut terungkap setelah beberapa orang yang dites ternyata mendapatkan hasil positif, tapi sebagian enggak mempunyai gejala apapun.

 

 

Profesor Kedokteran Pencegahan dan Penyakit Menular di Vanderbilt University Medical Center Dr. William Schaffner menjelaskan tentang penularan asimtomatik.

Menurut Dr. Schaffner, penularan asimtomatik berarti kita bisa terinfeksi virus, enggak memiliki gejala, dan masih menular.

Orang-Orang Asimtomatik

Kepala unit penyakit dan zoonosis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove mengatakan pihaknya telah menemukan beberapa kasus asimtomatik.

Kasus tersebut benar-benar tanpa gejala, Kids. Pasien yang dites dinyatakan positif terinfeksi virus corona, tapi enggak memiliki gejala selama diteliti.

Namun, ditemukan juga banyak kasus pra-simtomatik, yakni enggak ada gejala saat dinyatakan positif.

Baca Juga: Semakin Tegas, 16 Orang yang Keluyuran Saat Pandemi Virus Corona Ini Terancam di Penjara, Keramaian Bisa Sebabkan Virus Menyebar dengan Cepat

Akan tetapi, mereka baru menunjukkan gejala di kemudian hari, Kids.

Jadi, ditemukan bahwa orang-orang asimtomatik ini enggak sepenuhnya enggak menunjukkan gejala.

Nah, satu-satunya cara untuk dapat mengetahui apakah seseorang positif terinfeksi virus corona atau enggak adalah dengan melakukan tes darah di sejumlah besar populasi.

Hal itu perlu dilakukan untuk mencari antibodi, jenis protein yang menjadi bukti bahwa sistem kekebalan tubuh seseorang sedang melakukan pertempuran dengan virus corona, Kids.

Cara Penularan Asimtomatik

Meski orang-orang asimtomatik enggak menunjukkan gejala sakit, seperti batuk, flu, dan lain sebagainya, mereka tetap bisa menularkan penyakit.

Batuk dan bersin hanyalah salah satu cara menularkan virus melalui tetesan atau percikan (droplet).

Menurut Angela Rasmussen, seorang ahli virus di Mailman School Columbia, mengungkapkan bahwa tetesan atau percikan bentuknya enggak harus besar.

Baca Juga: Ternyata Inilah Obat untuk Pasien Virus Corona Selama Masa Isolasi, Efeknya Mual Hingga Napas Pendek

Menurutnya, manusia melepaskan tetesan pernapasan saat berbicara, Kids.

Nah, kalau kita berdiri tepat di sebelah orang yang terinfeksi, lalu orang itu bicara kepada kita, maka ada tetesan udara yang bisa kita hirup.

Nah, itu bisa menjadi salah satu media penularan penyakit, Kids.

Supaya Enggak Tertular dari Pasien Asimtomatik

Salah satu langkah pencegahan yang bisa kita lakukan adalah dengan tetap di rumah saja untuk sementara waktu, Kids.

Meski sehat, kita harus tetap berada di rumah, menjaga jarak, dan pakai masker.

Soalnya kita enggak tahu siapa yang benar-benar sehat atau sebenarnya sakit.

Tes juga perlu dilakukan supaya yang terjangkit tapi asimtomatik dapat diberi tahu dan didorong untuk melakukan isolasi diri supaya enggak menulari orang yang masih sehat.

Baca Juga: Jangan Asal Membeli, Inilah Jenis Masker yang Dapat Dipakai untuk Mencegah Penularan Virus Corona

Namun demikian ada hal yang belum diketahui secara pasti tentang jarak aman agar terlindung dari tetesan virus corona.

Dilansir dari Kompas.com, WHO mengatakan jarak aman itu sejauh 1 meter. Kalau menurut CDC adalah 2 meter.

Sedangkan menurut penelitian Pakar Dinamika Fluida di Massachusetts Institute of Technology Lydia Bourouiba menyebutkan kecepatan pernapasan puncak dapat menciptakan awan yang menjangkau 23-27 kaki (7-8 meter).

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Tonton video ini, yuk!