Tinggal di Gunungkidul
Meski warungnya ada di dekat Terminal Giwangan, Tumini dan keluarganya tinggal di Dusun Sawahan V, Desa Dadapayu, Kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul.
Tumini adalah wanita kelahiran Salatiga, Jawa Tengah dan suaminya, Suparman kelahiran Jatiayu.
Suparman piawai membuat mi karena belajar dari salah satu saudaranya di Cirebon, Jawa Barat.
Baca Juga: Mi Instan Jadul Ini Pernah Hits Pada Zamannya, Mana yang Masih Kamu Ingat?
Awalnya Sewakan Gerobak Mi Ayam
Eko Supriyanto adalah anak pertama pasangan Tumini dan Suparman.
Ia menceritakan perjuangan keluarganya dalam merintis usaha mi ayam yang sekarang banyak diburu karena salah satunya adalah ciri khas kuah kentalnya yang manis.
Pada tahun 1989, Suparman menyewakan beberapa gerobak mi ayam kepada kepada para pedagang keliling di kawasan Kota Gede dengan harga Rp 500 per hari.
Selain itu, Suparman dan Tumini pun juga menyuplai mi basah untuk pedagang keliling yang menyewa gerobaknya, Kids.