GridKids.id - Matahari adalah bintang terdekat dari planet tempat tinggal kita.
Matahari juga jadi bintang induk, pusat dari tata surya kita, lo.
Selama ini Matahari terus berpijar dan menghasilkan energi lewat proses fusi nuklirnya.
Ketika nanti hidrogen di inti bintangnya sudah habis, maka Matahari akan memulai fase sebagai raksasa merahnya, Kids.
Fusi nuklir pada Matahari memastikan Matahari bisa menjaga gravitasinya yang kuat.
Dilansir dari laman infoastronomy.org, Matahari kita akan kehabisan hidrogen sekitar 5 miliar tahun lagi.
Pada saat itu terjadi, suhu Matahari akan meningkat, membuat lapisan terluar atmosfernya mengembang sampai ke orbit planet Mars.
Otomatis ketika lapisan terluar atmosfernya mengembang sampai sejauh itu, maka planet-planet bagian dalam tata surya akan ikut ditelan oleh Matahari, Kids.
Fase raksasa Merah diperkirakan akan berlangsung sekitar satu miliar tahun sebelum Matahari benar-benar kehabisan bahan bakar untuk melakukan fusi nuklirnya.
Ketika fusi nuklir berhenti, maka gravitasi akan menang dan Matahari mulai runtuh ke bagian intinya.
Lapisan terluarnya akan meninggalkan intinya sebagai katai putih kecil dengan massa setengah dari massa Matahari.
Baca Juga: Kenapa Ruang Angkasa Lebih Dingin padahal Lebih Dekat dengan Matahari?
Nasib Bumi Jika Matahari jadi Lubang Hitam
Massa Matahari, pusat tata surya kita nyatanya terlalu kecil untuk bisa menjadi sebuah lubang hitam ketika akhir hidupnya.
Bagi sebuah bintang, untuk menjadi lubang hitam, massanya harus setidaknya 20 kali massa Matahari sebelum era keruntuhannya.
Lalu, apa sih yang akan terjadi kalau Matahari berubah jadi lubang hitam?
Banyak orang berpikir kalau Matahari akan menarik planet-planet di sekitarnya ketika menjadi lubang hitam.
Namun, sebenarnya lubang hitam hanya akan menarik objek yang melampaui cakrawala peristiwanya.
Dan Bumi yang kita tinggali masih ada di luar cakrawala peristiwa Matahari jika benda langit itu jadi lubang hitam.
Tak ada yang terjadi atau berubah pada Bumi kita, Kids.
Meski jawabannya sudah kamu peroleh, nyatanya ada hal lain yang perlu dikhawatirkan tentang kehidupan di planet kita, Kids.
Kalau Matahari enggak jadi pusat tata surya kita, suhu Bumi akan menurun drastis karena kehilangan sumber panas utamanya.
Tanpa Matahari, segala kehidupan yang didukung oleh Matahari juga akan segera berakhir, termasuk tumbuhan yang berfotosintesis.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Planet Tata Surya Jika Matahari Mati di Masa Depan?
Dimulai dari tumbuhan yang mati dan punah, kehidupan lain di Bumi pelan tapi pasti akan mengikuti.
Pertanyaan: |
Apa yang terjadi kalau hidrogen untuk proses fusi nuklir Matahari akhirnya habis? |
Petunjuk, cek lagi hlm. 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Komentar