GridKids.id - Kematian bintang adalah sesuatu yang pasti, termasuk kematian Matahari.
Yap, Matahari adalah salah satu bintang di alam semesta yang jadi pusat tata surya kita.
Matahari merupakan sumber kehidupan bagi planet-planet yang mengitarinya, termasuk planet Bumi.
Bintang bisa berpijar dan terus bersinar selama masih ada bahan bakar untuk proses fusi nuklirnya masih ada.
Nanti ketika Matahari sudah enggak bisa melakukan proses fusi nuklir, Matahari akan berubah jadi katai putih.
Menurut laman kompas.com, Matahari pada fase katai putih akan membesar ukurannya jadi raksasa merah.
Perubahan itu terjadi sebelum akhirnya material Matahari terluar akan dihasilkan ketika terjadinya keruntuhan inti Matahari.
Proses ini pasti akan terjadi tapi enggak dalam waktu dekat, nih, Kids.
Fase kematian Matahari akan terjadi bertahap dan dimulai sekitar 5 miliar tahun lagi.
Kalau Matahari akhirnya mati nantinya, apa yang akan terjadi dengan planet-planet yang mengitarinya?
Sebuah studi ilmiah yang dilakukan oleh fisikawan Amornrat Aungwerojwit dari Universitas Naresuan di Thailand, mencoba menggambarkan kecerahan jangka panjang di tiga katai putih juga dampaknya pada sistem planet di sekitarnya. Seperti apa penjelasannya?
Baca Juga: Fakta Menarik Katai Y, Bintang dengan Suhu Terdingin di Alam Semesta
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar