GridKids.id - Kucing biasanya suka mendekati manusia untuk meminta makanan atau hanya untuk sekedar meminta perhatian.
Walau begitu, beberapa kucing juga enggak mudah akrab dengan manusia, Kids.
Sebab, manusia sering kali menyentuh bagian tubuh yang sensitif bagi kucing.
Untuk itu, kebanyakan kucing pasti akan menghindar dari orang-orang tersebut.
Namun, banyak yang percaya juga bahwa kucing justru lebih menyukai manusia yang tak begitu menyukai kucing.
Lantas, benarkah kucing suka manusia yang tak menyukainya?
Dalam penelitian, kucing menyukai orang yang membenci dan tak menyukainya karena manusia akan enggan untuk membelainya.
Hal inilah yang bisa memberikan kucing kendali dan kemandirian yang dibutuhkannya.
Sebaliknya, orang yang suka kucing dan hidup bersama kucing selama beberapa tahun, lebih cenderung mengekang hewan ini dan menyentuh area yang tak pernah disukai kucing.
Penelitian terbaru dari para ilmuwan perilaku hewan di Nottingham Trent University dan University of Nottingham itu menemukan beberapa poin bahwa kucing berbeda dengan anjing.
Sebagian besar anjing akan menghujani manusia dengan kasih sayang dan kegembiraan, kucing memiliki beberapa aturan dan ketentuan sebelum mereka mengakrabkan diri dengan manusia.
Baca Juga: Apakah Kucing Dapat Mengenali Namanya Sendiri? #AkuBacaAkuTahu
Misalnya, kucing memiliki area merah yang tak suka disentuh, yaitu pangkal ekor dan perutnya.
Tapi, kucing juga memiliki area hijau, seperti area kaya kelenjar di dasar telinga dan di bawah dagu.
Pada studi terbaru dalam jurnal Scientific Reports menemukan bahwa penyuka kucing cenderung menyentuh area merah, dan membuat kucing jadi tak nyaman.
Hasil dari penelitian
Ada sebanyak 120 orang dengan level ketertarikan pada kucing direkrut untuk sebuah penelitian yang dilakukan di kandang kucing Battersea Cats dan Dogs Home.
Satu orang ditinggalkan di sebuah ruangan dengan tiga ekor kucing. Satu per satu, dibiarkan masuk untuk bermain selama lima menit.
Lalu, ia diminta untuk menunggu kucing mendatangi mereka, tapi dibiarkan sendiri jika kucing tersebut rewel, mengajak bermain, atau memeluknya.
Peneliti lalu merekam interaksi dan menilai seberapa nyaman kucing, bagaimana perilaku orang tersebut, dan perilaku mana yang paling disukai kucing.
Ditemukan bahwa sebanyak 80 persen dari semua interaksi manusia - kucing masuk ke dalam tujuh kategori berdasarkan bagaimana manusia dan hewan bertindak.
Kategori teratas, atau praktik terbaik, adalah “pasif tetapi merespons terhadap kontak, dengan sentuhan minimal”.
Kategori lainnya termasuk orang yang membelai area hijau yang disukai kucing, kecenderungan untuk memegang atau menahan kucing, dan yang hanya menyentuh area merah.
Baca Juga: Cara Mengajari Kucing Agar Tak Buang Air Sembarangan, Apa Saja?
Partisipan yang pernah tinggal bersama kucing cenderung bersikap sombong, sementara pemilik yang paling berpengalaman juga cenderung membelai kucing di area kuning, seperti ekor, kaki, dan sepanjang punggung mereka, yang merupakan area yang kurang disukai dibanding wajah.
Tim peneliti juga menemukan bahwa orang yang lebih tua lebih sering mencoba memegang dan menahan kucing daripada orang yang lebih muda.
Sementara orang yang ekstrovert cenderung memulai kontak dengan kucing, sesuatu yang tak disukai oleh hewan peliharaan karena mereka lebih suka memegang kendali atas kapan dan bagaimana interaksi akan dimulai.
“Temuan kami menunjukkan karakteristik tertentu yang mungkin kita asumsikan akan membuat seseorang pandai berinteraksi dengan kucing,” kata peneliti utama Dr Lauren Finka, seorang ahli perilaku kucing di Nottingham Trent University.
(Penulis: Alicia Diahwahyuningtyas)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Heni Widiastuti |
Komentar