GridKids.id - Salah satu peninggalan bersejarah Mesir Kuno yang masih ada hingga saat ini adalah patung Sphinx.
Patung Sphinx berdiri di dataran tinggi Giza, yaitu 10 kilometer sebelah barat Kairo.
Patung Sphinx juga berdekatan dengan tiga piramida besar, yaitu Piramida Agung Khufu, Khafre, dan Menkaura.
Kedua monumen besar ini bahkan jadi bagian penting dalam sejarah Mesir, Kids.
Bersumber dari britannica.com, Sphinx merupakan makhluk mitologis dengan perpaduan tubuh singa dan kepala manusia yang sering muncul pada seni serta legenda Mesir dan Yunani.
Patung Sphinx Agung Giza dapat dikatakan sebagai patung pahat terbesar di dunia dengan panjang sekitar 73 meter dan tinggi 20 meter.
Tahukah kamu? Pada awalnya patung Sphinx tertimbun di dalam pasir dan hanya kepala di atas pundak yang terlihat selama ribuan tahun, lo.
Kapten Giovanni Battista Caviglia asal Genoa memulai menggali patung raksasa ini bersama 160 orang lainnya di tahun 1817.
Namun, usaha penggalian ini enggak membuahkan hasil karena pasir di are tersebut mudah runtuh dan kembali jatih ke bagian yang digali.
Nah, pada tahun 1930-an Selim Hassan, seorang arkeolog Mesir berhasil menggali dan membebaskan patung besar ini dari timbunan pasir.
Menurut peneliti, patung Sphinx berumur sekitar 4.500 tahun dan dibangin untuk Raja Khafre yang hidup di tahun 2603-2578 SM.
Baca Juga: 7 Makhluk Mitologi Berwujud Setengah Manusia, Ada Faun dan Minotaur
Ada teori baru yang mengatakan bahwa, patung ikonik sudah ada 9.000 tahun yang lalu.
Hipotesisi ini berdasarkan temuan erosi batu kapur di bagian-bagian monumen tersebut, ya.
Pada artikel ini kita akan mencari tahu apakah benar bahwa patung Sphinx buatan tangan manusia, simak penjelasannya di bawah ini.
Benarkah Patung Sphinx BuatanTangan Manusia?
Salah satu hal menarik tentang patung Sphinx adalah adanya perbedaan tampilan fisik Sphinx berdasarkan tradiri Yunani dan Mesir Kuno.
Patung Sphinx versi Yunani digambarkan sebagai makhluk yang mempunyai wajah wanita, tubuh singa, sayap burung, dan ekor.
Sementara dalam Mesir Kuno digambarkan sebagai makhluk berbadan singa dan berwajah pria yang memakai hiasan kepala loreng khas Mesir yang disebut nemes.
Menurut bukti arkeologi bahwa pembuatan patung Sphinx dilakukan oleh orang-orang Mesir Kuno selama pemerintahan Raja Khafre.
Patung Sphinx dibuat dengan memahat batu kapur (limestone) bukan berasal dari susunan batu-batu kecil.
Melainkan berasal dari batu besar yang kemudian dibentuk sedemikian rupa ya, Kids.
Baca Juga: Fungsi Pembangunan Piramida pada Masa Mesir Kuno, Benarkah untuk Makam Raja?
Berdasarkan penelitian, ditemukan sisa (residu) pigmen warna di patung Sphinx yang menandakan seluruh patung ini dulunya dicat.
Menurut arkeolog Mark Lehner asal Amerika, ada pigmen berwarna merah, biru, dan kuning pada patung raksasa ini.
Diduga, seluruh tubuh Sphinx dulunya dicat berwarna merah, sedangkan warna biru dan kuning untuk hiasan di kepala.
Tim peneliti juga berpendapat dalam pembentukan Sphinx juga terdapat pengaruh dari alam.
Angin bergerak membentuk formasi batuan dan jadi patung ini, Kids.
Maka dari itu, peneliti percaya bahwa Sphinx berasal dari yardang dan dibentuk kembali oleh manusia jadi patung.
Yardang adalah formasi batuan enggak biasa di gurun yang tercipta dari debu dan pasir yang tertiup angin.
Berdasarkan informasi di atas, patung raksasa Sphinx dibentuk oleh manusia dengan bantuan alam ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,britannica.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar