Berdasarkan penelitian, ditemukan sisa (residu) pigmen warna di patung Sphinx yang menandakan seluruh patung ini dulunya dicat.
Menurut arkeolog Mark Lehner asal Amerika, ada pigmen berwarna merah, biru, dan kuning pada patung raksasa ini.
Diduga, seluruh tubuh Sphinx dulunya dicat berwarna merah, sedangkan warna biru dan kuning untuk hiasan di kepala.
Tim peneliti juga berpendapat dalam pembentukan Sphinx juga terdapat pengaruh dari alam.
Angin bergerak membentuk formasi batuan dan jadi patung ini, Kids.
Maka dari itu, peneliti percaya bahwa Sphinx berasal dari yardang dan dibentuk kembali oleh manusia jadi patung.
Yardang adalah formasi batuan enggak biasa di gurun yang tercipta dari debu dan pasir yang tertiup angin.
Berdasarkan informasi di atas, patung raksasa Sphinx dibentuk oleh manusia dengan bantuan alam ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,britannica.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar