Tetapi, periode ini bisa berlangsung lebih lama sampai satu jam. Walau tak berbahaya, namun lucid dream dapat membuat kita mengalami halusinasi dan sulit membedakan hal yang nyata dan enggak nyata.
2. Sleep Paralysis
Penelitian Farooq dan Anjum (2023) sleep paralysis atau kelumpuhan tidur merupakan fenomena kembalinya kesadaran sementara kita telah memasuki periode REM.
Sleep paralysis membuat kita terbangun dan tak bisa bergerak atau berbicara untuk beberapa detik dan menit.
Di Indonesia sendiri, sleep paralysis sering diartikan sebagai ‘ketindihan’ karena orang yang mengalaminya kerap melihat sosok aneh. Namun, ternyata sosok-sosok tersebut tak nyata dan halusinasi belaka.
Sleep paralysis dapat dialami oleh orang dari berbagai usia. Namun, gejala awalnya mayoritas dimulai pada masa kanak-kanak, remaja, atau tahap dewasa awal.
Tetapi, orang yang mengalaminya saat remaja lebih rentan mengalami sleep paralysis saat tidur.
Hal ini disebabkan oleh stres berat. Remaja atau tahap awal dewasa dengan tuntutan hidup yang tinggi membuat mereka rentan mengalami kondisi ini.
3. Nightmare
Nightmare atau mimpi buruk merupakan mimpi yang mengganggu dan memicu perasaan negatif seperti cemas yang bisa membangunkan kita secara tiba-tiba.
Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak yang berumur tiga sampai enam tahun, dan orang dari berbagai usia pun bisa mengalaminya.
Baca Juga: Alami Tidur Berjalan? Ketahui Gejala dan Penyebabnya #AkuBacaAkuTahu
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar