GridKids.id - Perayaan Imlek yang tinggal hitungan hari biasanya akan dirayakan dengan meriah di berbagai tempat.
Salah satu kemeriahan Imlek enggak bisa dilepaskan dari kehadiran barongsai, Kids.
Barongsai adalah tarian tradisional asal Tiongkok yang penarinya menggunakan kostum menyerupai singa.
Tradisi ini dibawa ke Indonesia pada sekitaran abad-17 dan sekarang sudah jadi salah satu bentuk seni pertunjukkan dan pentas yang komersial.
Pentas barongsai biasanya ditampilkan di kawasan mal atau tempat umum yang ramai orang.
Biasanya ketika barongsai sudah mulai menari dan meliuk-liuk, semua orang akan berkerumun dan menontonnya.
Gerakan barongsai yang lincah adalah kerja sama dua orang penari yang memegang kepala barongsai dan penari yang menjadi ekornya.
Tarian bisa dilakukan dengan dua penari berdiri di kakinya masing-masing.
Tapi, ketika pertunjukkan mencapai puncak, penari ekor akan mengangkut penari yang memegang kepala sehingga barongsai terlihat berdiri menjulang.
Dilansir dari laman indonesiakaya.com, tarian barongsai terbagi jadi dua jenis yaitu utara dan selatan.
Singa atau barongsai dari utara punya surai yang ikal dan berkaki empat.
Baca Juga: 5 Tradisi Cap Go Meh dari Berbagai Daerah di Indonesia, Salah Satunya Pentas Barongsai
Sedangkan, singa atau barongsai yang berasal dari selatan punya sisik dan jumlah kaki antara dua atau empat dan bertanduk.
Asal-Usul dan Filosofi Barongsai dalam Perayaan Imlek
Di negara asalnya, barongsai adalah simbol dari penjaga dan pengusir roh jahat dan kesialan, Kids.
Dalam buku berjudul Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global karya Bapak Irwan Abdullah, barongsai adalah tarian yang berakar dari era Dinasti Chin pada sekitaran abad 3 SM.
Pada abad selanjutnya, tepatnya era Dinasti Nan-Bei, barongsai jadi tradisi yang populer.
Barongsai dibawa masuk Indonesia pada era migrasi besar-besaran penduduk Tiongkok di abad 17 silam.
Penamaan Barongsai disebut berasal dari bahasa Jawa dan dialek hokian (sai berarti singa).
Barongsai identik dengan kegiatan dan aktivitas kelenteng yang tersebar di kepulauan Nusantara, seperti di Jawa, Sumatera, juga Kalimantan.
Sebelum barongsai menari dan memulai atraksi, para penarinya wajib menjalani ritual lebih dulu.
Tujuan ritualnya adalah doa agar semuanya lancar dan para dewa datang untuk menguatkan juga menjaga keselamatan semua orang.
Bahkan menurut sebuah artikel ilmiah yang rilis pada 2017 berjudul Atraksi Barongsai: Dari Klenteng ke Mall, Sebuah Fenomena Desakralisasi Simbol Ritual Agama karya Ibu Amilda Sani dari UIN Raden Fatah Palembang, atraksi barongsai aslinya punya makna religius karena dianggap menghubungkan alam manusia dengan alam gaib.
Tarian lincah yang riuh dengan suara iringan itu ternyata tarian ritual yang sakral dan enggak bisa sembarangan dipentaskan.
Baca Juga: Selalu Muncul Setiap Imlek, Ini Makna Tarian Barongsai #AkuBacaAkuTahu
Enggak heran, banyak perkumpulan barongsai yang dibesarkan dan diasuh oleh pihak kelenteng, Kids.
Dari jadi salah satu cabang olahraga sampai muncul dalam bentuk barongsai ngamen yang kini bisa muncul lebih dekat ke kawasan pemukiman tanpa menunggu perayaan imlek.
Kemunculan barongsai dalam perayaan imlek, membantu memeriahkan penyambutan tahun baru dan dianggap jadi simbol penjaga manusia dari kekuatan negatif di sekitarnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Indonesia Kaya |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar