GridKids.id - Perayaan Cap Go Meh adalah rangkaian penutup hari raya tahun baru Imlek yang membawa suka cita bagi masyarakat Tionghoa.
Cap Go Meh merupakan bagian dari tradisi masyarakat Tionghoa yang sudah diperingati sejak ratusan tahun yang lalu.
Perayaan Cap Go Meh dilangsungkan 15 hari setelah perayaan tahun baru Imlek, hal ini berdasar dari arti kata Cap Go Meh diartikan sebagai malam ke lima belas.
Di China, perayaan Cap Go Meh dikenal dengan perayaan Yuan Xiao atau Shang Yuan atau Lantern Festival.
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia melahirkan kuliner gabungan dari dua budaya yaitu lontong Cap Go Meh yang wajib disajikan di meja-meja makan keluarga Tionghoa.
Lontong Cap Go Meh dibungkus menggunakan daun pisang dan dikemas dalam bentuk panjang yang melambangkan panjang umur.
Kuah opor dalam sajian ini berwarna kuning dan melambangkan keberuntungan.
Ketika perayaan Cap Go Meh dilangsungkan maka saat itu juga kue keranjang atau nian gao boleh dimakan oleh anggota keluarga.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah tradisi Cap Go Meh yang rutin dilakukan di Indonesia tiap tahunnya, di antaranya:
Tradisi Cap Go Meh di Indonesia
1. Lampion Cap Go Meh
Perayaan Cap Go Meh identik dengan lampion atau lantern.
Baca Juga: Sejarah Lontong Cap Go Meh, Sajian Hasil Akulturasi Budaya Tionghoa dan Jawa
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar