GridKids.id - Bahasa menjadi alat komunikasi yang kita gunakan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Terkadang, seseorang akan menggunakan kalimat yang mengandung makna kias atau makna tak sebenarnya.
Kata yang bermakna kias disebut dengan konotasi, sedangkan kata yang memiliki arti sebenarnya adalah denotasi.
Bila sebuah kata mengandung konotasi yang salah, seperti 'kurus-kering' untuk menggantikan 'ramping', kesalahan ini akan mudah diketahui dan diperbaiki.
Hal yang sulit yaitu perbedaan makna antara kata-kata yang bersinonim, namun memiliki perbedaan arti yang besar dalam suatu konteks.
Agar kamu lebih memahaminya, simak contoh denotasi dan konotasi berikut ini!
Contoh Denotasi
Terdapat beberapa contoh denotasi, yaitu:
1. Paman Abdul memiliki seekor sapi perah. (sapi perah: sapi yang diambil air susunya)
2. Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa. (kursi empuk: kursi yang nyaman diduduki)
3. Beni memetik buah rambutan yang masih hijau. (hijau: muda)
Baca Juga: Membedakan Kalimat Transitif dan Intransitif, Materi Bahasa Indonesia Kelas IV
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar