GridKids.id - Burung adalah salah satu hewan yang umum ditemukan hinggap atau terbang di sekitar kita.
Sama halnya seperti manusia, burung juga berkomunikasi dengan cara komunikasi yang enggak sama dengan kita, Kids.
Burung punya bahasa komunikasi untuk bicara satu sama lain.
Lalu, apakah burung bisa bicara seperti manusia?
Dilansir dari laman kompas.com, kemampuan bicara manusia didukung oleh adanya pita suara.
Nah, burung enggak punya pita suara seperti kita.
Burung menggunakan syrinx untuk berkomunikasi atau bertukar pesan dengan sesamanya. Jadi, kicauan burung dihasilkan dari syrinx ya.
Selain berkicau, ada juga burung yang bisa meniru suara atau dikenal dengan istilah mimic bird, seperti misalnya burung beo.
Syrinx pada burung berupa otot dan selaput pada tenggorokannya.
Berbeda dengan manusia, burung enggak punya bibir, lidah, atau gigi yang mendukung hewan ini untuk bicara.
Sekalipun paruh jadi bentuk mulut yang khas burung, kegunaannya bukan untuk membantu burung bicara, Kids.
Baca Juga: Bukan Hanya Paus, Inilah 7 Hewan yang Pandai Bernyanyi #AkuBacaAkuTahu
Studi tentang Komunikasi Unik Burung
Burung merpati jambul berkomunikasi dengan sesamanya dengan cara yang unik, yaitu mengepakkan bagian sayap tertentu sebagai tanda bahaya.
Burung sebagai salah satu makhluk hidup bisa berkomunikasi dengan sesamanya.
Hal ini diungkap oleh Charles Darwin yang berasal dari 150 tahun lalu.
Setelah lewat 1,5 abad teori itu baru diakui dan dibenarkan juga oleh ilmuwan-ilmuwan lainnya.
Burung adalah hewan bersayap yang ternyata gerak sayapnya juga bagian dari komunikasi di antara sesama burung.
Dilansir dari laman kompas.com, sebuah penelitian pada burung merpati jambul (Ocyphaps lophotes) menunjukkan kalau burung membuat kode dengan kawanannya.
Kode itu dibuat memanfaatkan suara yang dihasilkan ketika sayap sedang dalam posisi terbang.
Meski awalnya dianggap suara kepakan sayap, nyatanya hal itu ada maksud dan tujuannya.
Bunyi bulu kedelapan di sayap utama mereka yang digerakkan dan mengeluarkan bunyi menandakan bahaya.
Uniknya bulu kedelapan di sayap utama yang cukup sempit menghasilkan nada berbeda dari bulu lainnya ketika dikepakkan.
Baca Juga: Kenapa Gagak disebut Burung yang Sangat Cerdas? #AkuBacaAkuTahu
Suaranya akan berubah lagi kalau kekuatan kepakannya bertambah.
Bahaya yang mendekat akan membuat burung berusaha kabur.
Di saat bersamaan suara yang dihasilkan dari pergerakan sayap yang cepat jadi lebih tinggi.
Jika bulu kedelapan pada sayap utama bertanggung jawab pada nada tinggi, maka bulu kesembilannya bertanggung jawab pada nada rendah, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
| Source | : | Kompas.com |
| Penulis | : | Ayu Ma'as |
| Editor | : | Danastri Putri |
Komentar