GridKids.id - Kids, tahukah kalian apa alasan bangsa-bangsa asing datang ke wilayah Indonesia?
Ya, salah satu alasan terbesar bangsa-bangsa asing datang ke Indonesia untuk berdagang rempah-rempah.
Faktor lain yang kedatangan bangsa lain ke Indonesia untuk memburu kekayaan dan keuntungan.
Kemudian memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitan ini mereka saling bersaing dan ingin berkuasa di dunia baru yang ditemukannya.
Lalu, memiliki keinginan untuk mengajar dan menyebarluaskan agama.
Nah, ada beberapa bangsa-bangsa asing yang pernah datang ke Nusantara.
1. Kedatangan Bangsa Portugis
Berdasarkan sejarah, terdapat beberapa bangsa dari Benua Eropa yang melakukan petualangan, pelayaran, dan penjelajahan samudra.
Pelayaran pertama dilakukan oleh Portugis yang berhasil menemukan kepulauan nusantara sebagai daerah penghasil rempah-rempah.
Awalnya, bangsa Portugis datang ke Malaka untuk melakukan perdagangan. Kemudian, mereka ingin menguasai jalur perdagangan di nusantara dan menguasai daerah penghasil rempah-rempah.
Oleh karena itu, Portugis mengalami berbagai perlawanan dari Kerajaan Malaka yang tidak mengizinkan Portugis menguasai daerah Malaka.
Baca Juga: Sejarah Datangnya Bangsa Jepang di Indonesia, Materi IPS Kelas 6 SD
Namun, Portugis berhasil mengalahkan Kerajaan Malaka (sekarang wilayah Malaysia) dan menyebabkan Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511.
Selanjutnya, Portugis membuka kerja sama dengan kerajaankerajaan yang ada di wilayah nusantara untuk perdagangan rempah-rempah, sampai pada akhirnya berhasil menemukan wilayah Maluku dan menguasainya hampir satu abad (1512-1615).
2. Kedatangan Bangsa Spanyol
Bangsa Eropa yang menyusul Portugis, yaitu bangsa Spanyol. Tujuan kedatangan mereka ke wilayah Timur (Indonesia) hampir sama dengan bangsa sebelumnya.
Tidak hanya melakukan perdagangan rempah-rempah, tetapi bangsa Spanyol mempunyai tujuan lain yang dikenal dengan istilah gold, glory, dan gospel pada daerah yang dikunjunginya.
Bangsa Spanyol datang ke wilayah Timur (Indonesia), yakni di daerah Tidore, Maluku. Pada saat kedatangan bangsa Spanyol, di Maluku sedang terjadi persaingan antara Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore.
Kerajaan Ternate mendapat dukungan dari bangsa Portugis dan Kerajaan Tidore mendapat dukungan dari bangsa Spanyol.
Akan tetapi seiring perjalanan waktu, rakyat Ternate dan Tidore menyadari bahwa sebenarnya mereka dirugikan dengan kedatangan bangsa-bangsa asing (Portugis dan Spanyol) sehingga mereka melakukan perlawanan dan berusaha mengusir bangsa asing dari wilayahnya.
3. Kedatangan Bangsa Belanda
Selanjutnya, bangsa Eropa yang datang ke Indonesia, yaitu Belanda. Bangsa Belanda melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Banten pada tahun 1596.
Kemudian, Belanda melakukan pelayaran lagi sampai menemukan tujuannya, yakni daerah Timur Indonesia yang terkenal dengan penghasil rempah-rempahnya.
Baca Juga: Linimasa Kedatangan Bangsa Asing di Indonesia, Materi IPS Kelas 6 SD
Pada awalnya, bangsa Belanda datang memiliki tujuan yang sama dengan bangsa sebelumnya, yaitu berdagang.
Namun seiring perjalanan waktu, bangsa Belanda ingin menguasai perdagangan di daerah Banten sehingga terjadi perlawanan dari rakyat Banten.
4. Kedatangan Bangsa Inggris
Selanjutnya, bangsa Eropa yang melakukan pelayaran ke Indonesia, yaitu Inggris.
Perdagangan rempah-rempah di Eropa sangat menguntungkan sehingga mereka berusaha mendapatkan dari daerah penghasil rempah-rempah (Indonesia).
Awalnya, semua bangsa Eropa yang datang ke Indonesia bertujuan untuk berdagang dan mendapatkan rempah-rempah.
Seiring perjalanan waktu, mereka menginginkan keuntungan yang lebih dengan melakukan monopoli perdagangan dan pada akhirnya melakukan penjajahan sehingga terjadi berbagai perlawanan dari rakyat Indonesia.
Nah, itulah bangsa-bangsa asing yang datang ke wilayah-wilayah Indonesia dengan berbagai alasan dan tujuan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar