GridKids.id - Lumut adalah tumbuhan tingkat rendah yang enggak memiliki jaringan pembuluh.
Lumut umumnya berukuran kecil dan tumbuh dengan menempel pada berbagai macam substrat, seperti tanah, batu, batang tumbuhan, dan sebagainya.
Lumut tersebar hampir di seluruh belahan dunia, terkecuali di dalam laut.
Bersumber dari britanicca.com, lumut diduga sudah ada sejak periode Permian (298,9 juta hingga 251,9 juta tahun yang lalu).
Diketahui ada lebih dari 100 spesies lumut telah diidentifikasi dari fosil periode Paleogen dan Neogen.
Lumut berperan dalam menjaga kesuburan tanah dengan cara melepaskan nutrisi ke dalam tanah. Lumut juga bisa membantu mencegah erosi tanah.
Beberapa jenis lumut bisa menjadi sumber makanan bagi hewan, seperti rusa, kelinci, dan burung.
Nah, beberapa jenis lumut juga bisa digunakan sebagai bahan baku obat-obatan, seperti obat untuk mengobati luka dan penyakit kulit.
Pada dasarnya lumut bersifat kosmopolit, yaitu bisa hidup dan berkembang di beragam kondisi habitat.
Kita bisa menemukan lumut hidup berkoloni, serta menempel pada berbagai jenis substrat, seperti tembok, pohon, dan batu.
Diketahui secara umum, lumut menyukai lingkungan yang lembap, basah, dan cenderung terlindungi dari cahaya matahari.
Baca Juga: 5 Peran Lumut Kerak 'Lichens' Sebagai Tumbuhan Perintis dan Penjelasannya
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu apa saja karakteristik lumut, yuk, simak informasi di bawah ini!
Karakteristik Lumut dan Siklus Hidupnya
1. Tak Memiliki Jaringan Pembuluh
Lumut enggak memiliki jaringan pembuluh, seperti akar, batang, dan daun sejati.
Lumut memiliki struktur tubuh yang sederhana, terdiri dari talus (lembaran pipih) atau protonema (serabut seperti benang).
2. Bersifat Autotrof
Lumut bersifat autotrof, yaitu dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Lumut memiliki klorofil atau pigmen yang berfungsi untuk menangkap energi cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia.
3. Berkembang Biak Secara Seksual dan Aseksual
Tahukah kamu? Lumut berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Baca Juga: 5 Peran Lumut bagi Ekosistem dan Kehidupan Manusia serta Penjelasannya
Reproduksi seksual lumut dilakukan dengan peleburan sel sperma dan sel telur. Sementara reproduksi aseksual lumut dilakukan dengan menghasilkan spora.
Lalu, seperti apa siklus hidup lumut, Kids?
Siklus hidup lumut dibagi jadi dua tahapan, yakni fase sporofit dan fase gametofit.
Fase sporofit akan menghasilkan spora, sedangkan fase gametofit menghasilkan gamet.
Bersumber dari lindungihutan.com, fase yang paling mencolok dan mendominasi siklus hidup lumut adalah fase gamtofit.
Nah, itulah informasi tentang karakteristik lumut serta siklus hidupnya, ya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,britanicca.com,lindungihutan.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar