GridKids.id - Talas adalah salah satu jenis umbi-umbian yang bisa jadi asupan karbohidrat alternatif pengganti nasi.
Talas sering dikenal juga sebagai singkong raksasa yang punya nama ilmiah Colocasia esculenta.
Kulit talas berwarna cokelat dan terlihat seperti buku-buku.
Daging umbinya berwarna putih dengan bintik-bintik berwarna ungu.
Talas punya dua jenis kandungan karbohidrat yang bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh.
Talas punya kandungan serat dan pati resisten yang mempengaruhi kerja saluran pencernaan, lo.
Dua kandungan karbohidrat seperti serat dan pati resisten ini baik untuk orang dengan riwayat diabetes, lo.
Dengan mengonsumsi talas, kesehatan pencernaan dan kadar gula darah akan lebih stabil.
Selain itu, kandungan serat dan pati resisten pada akar talas juga bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
Pati resisten pada akar talas bisa membantu menurunkan kolesterol dan berkaitan dan bisa menurunkan risiko penyakit jantung.
Selanjutnya kamu akan diajak melihat seperti apa efek dari konsumsi talas, umbi berbintik ungu yang kaya serat ini. Apa saja, ya?
Baca Juga: Wajib Dicoba, Lakukan Tips Mengolah Talas Ini Supaya Bebas dari Rasa Gatal
Efek Samping Konsumsi Talas
1. Alergi
Termuat dalam laporan ilmiah berjudul The Internet Journal of Asthma, Allergy, and Immunology (2005), tentang alergi akibat konsumsi talas.
Orang yang punya alergi talas akan menunjukkan beberapa gejala pada kulitnya.
Gejala seperti gatal-gatal, bengkak, juga ruam biasanya akan muncul alerginya kambuh.
Talas termasuk makanan yang bisa memicu reaksi alergi parah seperti susah bernapas hingga reaksi anafilaksis yang membahayakan nyawa seseorang.
2. Muncul Rasa Terbakar di Mulut
Talas punya kandungan senyawa oksalat yang bisa mengiritasi mulut dan tenggorokan orang yang mengonsumsinya.
Senyawa ini bisa menyebabkan muncul rasa perih seperti terbakar, kesemutan juga mati rasa di mulut dan tenggorokan.
Proses pengolahan dan pemasakan yang tepat bisa menonaktifkan senyawa oksalat.
Baca Juga: Resep Keripik Talas Pedas, Cocok Temani Harimu yang Sering Hujan
Inilah kenapa talas harus dimasak sampai matang sebelum dimakan supaya enggak membahayakan kesehatan seseorang.
3. Risiko Batu Ginjal
Tak hanya bisa memicu rasa enggak nyaman di mulut dan saluran pencernaan atas, senyawa oksalat bisa mendorong pembentukan batu ginjal.
Kandungan senyawa oksalat yang tinggi pada talas bisa mengikat kalsium dalam tubuhmu.
Ketika kalsium oksalat terbentuk maka muncul kristal yang menyebabkan munculnya batu ginjal.
Untuk mengurangi risiko munculnya batu ginjal, kamu enggak boleh mengonsumsinya secara berlebihan, Kids.
Kamu juga harus mengimbangi dengan banyak air putih untuk menetralisir kelebihan oksalat dalam tubuhmu.
Nah, itu tadi beberapa efek samping yang bisa dirasakan seseorang jika mengonsumsi talas yang tinggi kandungan oksalat.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar