Pot buah tersedia dalam bahan sintetis, seperti plastik, polistiren, dan komposit modern lainnya. Bahan-bahan ini ringan, tahan lama, dan dibuat menyerupai berbagai jenis bahan.
2. Pilih campuran tanah pot
Pot dapat memungkinkan kita untuk menyediakan tanah yang sempurna, kombinasi aerasi dan drainase yang optimal, dan kemampuan untuk menyimpan nutrisi dengan baik.
Namun sayangnya, tanah kebun tak cocok untuk pot. Sebab, tanah tersebut jarang mengering dengan baik, biasanya terlalu berat, dan sering mengandung organisme penyakit.
Terdapat banyak campuran pot yang diformulasikan secara eksplisit untuk menanam buah dalam pot.
Pertimbangkan menggunakan dengan bahan pengatur kelembapan dan pupuk yang dilepaskan secara terkendali untuk mengurangi frekuensi penyiraman.
Kamu dapat membuat campuran pot sendiri. Untuk satu meter kubik, ambil lumut gambut atau kompos cemara atau kulit kayu pinus dengan perbandingan sama, lalu campurkan perlit, basahi campuran tersebut saat kamu melakukannya.
3. Cara penyiraman dan pemupukan
Buah-buahan subtropis yang ditanam dalam pot membutuhkan penyiraman lebih sering daripada yang ditanam di tanah.
Pastikan menggunakan air yang cukup untuk merendam seluruh bola akar. Perhatikan kelembapan yang keluar dari pot saat menyiram.
Bila air terlihat mengalir keluar dari lubang drainase, tanaman sudah terlalu lama tak disiram dan campuran pot melempaskan kelembapan.
Baca Juga: Tak Perlu Disiram Setiap Hari, 6 Tanaman Hias Ini Tahan Sinar Matahari
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar