GridKids.id - Tahukah kamu? Makanan khas Korea Selatan ternyata mengandung filosofi, lo.
Makanan khas Korea Selatan, seperti kimci, kimbap, tteokbokki, dan sebagainya ternyata identik dengan budaya.
Bahkan dalam setiap suapan makanan khas Korea Selatan kita bisa merasakan sejarah, nilai-nilai, dan cara pandang masyarakat Korea yang kaya dan beragam.
Selain itu, makanan khas negeri ginseng ini juga identik dengan makanan fermentasi ya, Kids.
Nah, menariknya makanan khas Korea Selatan berkaitan dengan ajaran Buddhisme, khususnya Buddhisme Zen yang menganjurkan pola makan vegetarian.
Makanan khas Korea yang diilhami oleh kepercayaan ini dikenal sebagai temple food.
Hidangan ini mencakup berbagai jenis sayuran, tahu, dan jamur, dan sering kali menggunakan bahan-bahan alami untuk meningkatkan rasa.
Buddhisme juga memengaruhi penggunaan sayuran fermentasi dalam hidangan pendamping Korea Selatan.
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja filosofi di balik makanan khas Korea Selatan!
Filosofi di Balik Makanan Khas Korea Selatan
Baca Juga: Punya 200 Jenis Kimchi, Ini 5 Fakta Unik Korea Selatan yang Dijuluki Negeri Ginseng
1. Konsep Yin dan Yang
Filosofi Yin dan yang adalah konsep dasar dalam tradisi klasik Tiongkok yang juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam budaya dan kuliner Korea Selatan.
Dalam konteks kuliner, filosofi ini mencerminkan keharmonisan antara dua elemen berlawanan yang saling melengkapi dan menciptakan keseimbangan.
Yin dan yang mencerminkan rasa yang seimbang dalam hidangan Korea ya, Kids.
Hidangan yang pedas seperti kimci bisa diimbangi dengan hidangan yang lebih ringan atau segar yang menciptakan harmoni dalam rasa.
Prinsip yin dan yang juga tercermin dalam pilihan makanan yang sesuai dengan musim.
Misalnya, dalam cuaca panas, makanan yang lebih dingin dan segar dianggap sebagai yin, sedangkan makanan yang lebih panas dianggap sebagai yang.
2. Sayuran Lebih Dominasi pada Makanan Khas
Makanan khas Korea Selatan sering kali menekankan kehadiran sayuran dalam berbagai hidangan.
Kehadiran sayuran bukan hanya memperkaya rasa dan tekstur, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersihan, kesehatan, dan keseimbangan dalam pola makan tradisional Korea.
Baca Juga: Daya Tarik Gochujang, Bumbu Serba Guna dari Korea Selatan yang Populer
Bibimbap adalah hidangan nasi campur yang dilengkapi dengan berbagai sayuran, daging (biasanya daging sapi), dan gochujang (saus cabai Korea).
Sayuran yang umumnya digunakan termasuk wortel, bayam, tauge, zucchini, dan kimci.
Bibimbap menciptakan keseimbangan rasa dan tekstur melalui kehadiran sayuran yang beragam.
3. Esensi dari Korea Selatan
Konsep "han" adalah bagian tak terpisahkan dari budaya Korea dan tercermin dalam makanan mereka. Han menggambarkan perasaan duka, kesedihan, atau penderitaan yang mendalam.
Makanan seperti Kimchi, yang terbuat dari sayuran yang difermentasi, mencerminkan waktu dan kesabaran yang dibutuhkan untuk menciptakan sesuatu yang istimewa.
Ini mencerminkan keberanian dan ketekunan dalam menghadapi tantangan, sebagaimana diwakili oleh rasa yang kompleks dan dalam.
Demikianlah informasi tentang filosofi makanan khas Korea Selatan yang identik dengan budaya dan tradisi ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kompasiana.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar