GridKids.id - Kids, apakah kamu mengingat jelas seperti apa baju kesukaanmu ketika kamu umur lima tahun?
Beberapa dari kita mungkin bisa mengingat jelas mainan favorit atau celana panjang yang sering kita gunakan sepanjang waktu.
Sebagian dari kita mungkin punya memori tentang sore hari di waktu hujan turun dengan semangkuk mie rebus lengkap dengan telur dan irisan sawi hijau yang masih menguarkan uap- uap hangat yang harum.
Tiap-tiap dari kita punya ingatan atau memori terhadap hal-hal yang kita lihat dan temukan selama kita bertumbuh besar, Kids.
Hal-hal itu kita lihat dan simpan dalam benak, tersimpan rapi sampai suatu waktu hal serupa yang mengingatkan kita muncul dan membuat memori seolah muncul seperti potongan-potongan adegan dalam kepala kita.
Dilansir dari kompas.com, memori ternyata berkaitan dengan proses psikologis yang dialami manusia, lo.
Menurut proses itulah manusia bisa memperoleh hingga memproses berbagai informasi yang ada di sekitarnya.
Tiap orang punya kemampuan berbeda dalam menyimpan memori, beberapa orang bisa mengingat untuk waktu yang lama, namun sebagian lagi punya ingatan jangka pendek, Kids.
Berbagai memori yang kita proses dan simpan tersimpan dalam otak kita.
Otak kita merupakan organ tubuh yang sangat canggih karena memungkinkan kita menyimpan berbagai memori dalam hidup kita dalam bentuk kode.
Informasi yang sangat banyak itu dirubah jadi kode supaya bisa dipergunakan sewaktu-waktu dibutuhkan, Kids.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Dejavu, Perasaan Familiar yang Tak Bisa Dijelaskan
Penjelasan Sains tentang Memori Manusia
Otak manusia mirip tumpukan folder berisi memori-memori sepanjang hidup seseorang.
Cara kerjanya begitu rumit dan canggih, bagaimana bisa berbagai kejadian terekam di dalamnya bahkan tanpa disadari seseorang.
Peneliti telah lama percaya kalau pembentukan memori melibatkan perubahan pada neuron otak manusia.
Ingatan yang bermunculan dalam benak kita terbentuk dari koneksi atau ikatan dari neuron-neuron otak.
Hubungan antara sel saraf dalam otak manusia terus berubah dan dikenal dengan proses sinapsis.
Situasi ini berkaitan dengan proses pembelajaran dan penyimpanan informasi terbaru yang dialami seseorang setiap harinya.
Banyak memori dalam otak kita yang tersimpan karena banyak hal terjadi secara rutin atau berkala dari waktu ke waktu.
Namun, sebagian besar memori yang ada di otak kita tersimpan di luar kesadaran kita, dan bisa dimunculkan ketika ketika berusaha keras mengingatnya.
Dalam suatu waktu sangat mungkin kamu mengingat pentas seni pertama yang kamu ikuti atau bagaimana rasanya menang lomba mewarnai atau menggambar di sekolah.
Memori yang kamu miliki selalu punya hubungan dengan sisi emosional yang kamu rasakan.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Otak Ketika sedang Merasakan Kesedihan?
Inilah kenapa beberapa orang bisa menangis karena rindu pada masa yang sudah lewat dan enggak bisa kembali lagi.
Apakah Ingatan Manusia Akurat dengan Realitanya?
Menurut laman Live Science, ingatan atau memori manusia sebenarnya jauh dari sempurna.
Terlepas dari fase usia yang dilaluinya, manusia selalu punya celah dalam ingatan mereka.
Umumnya hal-hal yang tepat bisa diingat dengan baik berkaitan dengan pengalaman yang menyakitkan atau membuat seseorang merasa sangat takut.
Penelitian ilmiah membuktikan bahwa anak-anak cenderung mengingat peristiwa yang emosional daripada memori-memori lainnya.
Meski benar enggak semua anak atau individu punya ingatan yang jelas, tepat, dan runut, jika kamu termasuk yang punya ingatan tajam, memori yang kamu simpan lebih mudah diingat ketika kamu memerlukannya.
Ingatan atau memori manusia punya hubungan yang sangat erat dengan kondisi emosi yang menyelimuti sebuah memori, Kids.
Tapi, enggak jarang anak-anak terjebak dalam memori palsu karena lingkungan yang membentuk ingatan mereka seperti itu.
Anak-anak yang masih dalam proses perkembangan dan belajar nilai-nilai sesuai dengan lingkungan sekitarnya punya kemungkinan untuk mengungkap memori tentang peristiwa yang enggak pernah terjadi dalam hidupnya, lo.
Hal ini juga melibatkan emosi yang kadang punya andil mengelabui ingatan, untuk mengingat apa yang diharapkan atau dibayangkan saja, bukan realita yang terjadi.
Baca Juga: 15 Fakta Menarik Memori Manusia, Salah Satunya Berkaitan dengan Bau
Ingatan manusia pada masa awal kehidupan dianggap cukup samar dan abstrak.
Inilah kenapa ingatan tentang hal-hal emosional atau sentimental lebih mudah diingat atau menonjol dalam benak ketimbang memori lain yang biasa saja atau tanpa kesan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar