Oleh karena itulah, anggota masyarakat ini bisa menciptakan jaringan sosial yang beragam dan mendukung.
4. Keanekaragaman Etnis dan Etnolinguistik
Masyarakat multikultural umumnya dicirikan oleh kehadiran kelompok etnis yang berbeda-beda.
Setiap kelompok etnis membawa warisan budaya, bahasa, dan tradisi mereka sendiri.
Bahasa yang beragam memperkaya komunikasi sehari-hari dan menciptakan lingkungan yang dinamis.
5. Perayaan Budaya
Ciri lain dari masyarakat multikultural adalah keberagaman festival dan perayaan budaya.
Warga merayakan berbagai peristiwa dan tradisi dengan penuh semangat.
Ini menciptakan kesempatan untuk saling memahami dan menghormati perbedaan sambil merayakan kesamaan manusiawi.
Lalu, apa perbedaan masyarakat multikultural dan masyarakat tradisional, Kids?
Masyarakat multikultural cenderung memiliki struktur sosial yang lebih kompleks karena keberagaman etnis, bahasa, dan budaya.
Baca Juga: Pengertian Kota dan Ciri-Ciri Kota, Baik Fisik Maupun Masyarakatnya
Masyarakat ini mungkin memerlukan mekanisme khusus untuk mengelola interaksi antarbudaya dan memastikan integrasi yang harmonis.
Sementara struktur sosial masyarakat tradisional umumnya lebih sederhana dan terfokus pada nilai-nilai tradisional.
Kekuasaan sosial di masyarakat tradisional sering kali didasarkan pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, atau peran dalam masyarakat.
Nah, itulah informasi tentang ciri-ciri masyarakat multikultural serta perbedaannya dengan masyarakat tradisional, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar