GridKids.com - Berbagai hewan peliharaan yang umum dipelihara di rumah merupakan hasil domestikasi, Kids.
Proses domestikasi bisa dianggap sebagai penjinakan terhadap hewan-hewan liar yang awalnya hidup di alam bebas.
Yap, hewan-hewan yang kini banyak dipelihara di rumah dulunya hidup bebas di alam liar, Kids.
Namun, setelah manusia memulai proses domestikasi inilah hewan-hewan mulai banyak tinggal dekat dengan manusia.
Awalnya hewan didomestikasi sebagai bentuk upaya mengerahkan teknologi sederhana yang mengambil tenaga hewan untuk membantu pekerjaan manusia.
Seiring waktu domestikasi berkembang menjadi mendekatkan hubungan antara manusia dengan hewan peliharaan menjadi seperti kekerabatan atau bagian dari keluarga.
Seperti yang kita temukan pada anjing juga kucing yang banyak dipelihara di rumah.
Dilansir dari laman kompas.com, sejarah domestikasi pada hewan-hewan berawal dari mulai berubahnya gaya hidup manusia.
Dulunya manusia adalah makhluk nomaden atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain tergantung persediaan makanan untuk bertahan hidup.
Pada masa selanjutnya ketika situasi di Bumi berubah lebih aman dan enggak terlalu ekstrem, manusia sudah mulai bisa menetap dan bercocok tanam hingga beternak untuk menjaga kebutuhan makanannya.
Lalu, seperti apakah proses domestikasi hewan pada awalnya?
Baca Juga: Kucing Suka Pilih-Pilih Makanan, Benarkah Hasil Evolusi Nenek Moyangnya?
Proses Domestikasi Hewan
Biji-bijian dan tanaman jadi makanan yang umum dimakan manusia pada masa-masa awal kehidupannya sebagai makhluk yang menetap.
Adanya biji-bijian yang dikonsumsi manusia menarik perhatian hewan untuk mendekat ke pemukiman manusia purba kala itu.
Seiring waktu, nenek moyang manusia mulai sadar bahwa kehadiran hewan-hewan itu bisa mendukung dan membantu manusia dalam kehidupan.
Dari sini manusia mulai terpikirkan bagaimana cara untuk menjinakkan hewan-hewan yang ada di sekitar lingkungannya.
Nah, ketika hewan-hewan itu sudah berhasil dijinakkan maka hewan-hewan itu lalu dimanfaatkan untuk dibuat makanan hingga baju untuk menghangatkan tubuh mereka di malam hari.
Daging, telur, dan susu hewan bisa jadi bahan makanan, sedangkan kulit juga bulunya bisa dijadikan penghangat seperti baju, jubah atau selimut untuk melawan dingin di malam hari.
Bahkan beberapa taring hingga cula dari hewan-hewan itu bisa dibuat jadi senjata untuk bertahan hidup di alam liar.
Ada anggapan kalau hewan-hewan yang sosial seperti serigala, sapi, hingga domba lebih mudah dijinakkan daripada hewan-hewan soliter seperti rubah atau beruang.
Hewan-hewan yang sudah didomestikasi akan menyesuaikan diri dengan cara hidup manusia dalam keseharian.
Hewan-hewan yang sudah dijinakkan akan berubah secara mental selama proses evolusi.
Baca Juga: Kenapa Hewan Buas Sebaiknya Tak Dijadikan Hewan Peliharaan?
Salah satunya adalah menurunnya tingkat kewaspadaan pada kehadiran atau serangan predator atau musuh.
Hal ini membuat anjing (turunan serigala liar) berubah jadi kurang agresif dan lebih ramah pada kehadiran manusia yang dirasa dekat dengan mereka.
Kini anjing telah jadi salah satu hewan peliharaan yang sangat setia dan sangat ekspresif pada kehadiran manusia yang menyayangi dan merawatnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar