Proses Domestikasi Hewan
Biji-bijian dan tanaman jadi makanan yang umum dimakan manusia pada masa-masa awal kehidupannya sebagai makhluk yang menetap.
Adanya biji-bijian yang dikonsumsi manusia menarik perhatian hewan untuk mendekat ke pemukiman manusia purba kala itu.
Seiring waktu, nenek moyang manusia mulai sadar bahwa kehadiran hewan-hewan itu bisa mendukung dan membantu manusia dalam kehidupan.
Dari sini manusia mulai terpikirkan bagaimana cara untuk menjinakkan hewan-hewan yang ada di sekitar lingkungannya.
Nah, ketika hewan-hewan itu sudah berhasil dijinakkan maka hewan-hewan itu lalu dimanfaatkan untuk dibuat makanan hingga baju untuk menghangatkan tubuh mereka di malam hari.
Daging, telur, dan susu hewan bisa jadi bahan makanan, sedangkan kulit juga bulunya bisa dijadikan penghangat seperti baju, jubah atau selimut untuk melawan dingin di malam hari.
Bahkan beberapa taring hingga cula dari hewan-hewan itu bisa dibuat jadi senjata untuk bertahan hidup di alam liar.
Ada anggapan kalau hewan-hewan yang sosial seperti serigala, sapi, hingga domba lebih mudah dijinakkan daripada hewan-hewan soliter seperti rubah atau beruang.
Hewan-hewan yang sudah didomestikasi akan menyesuaikan diri dengan cara hidup manusia dalam keseharian.
Hewan-hewan yang sudah dijinakkan akan berubah secara mental selama proses evolusi.
Baca Juga: Kenapa Hewan Buas Sebaiknya Tak Dijadikan Hewan Peliharaan?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar