GridKids.id - Kenapa permainan tradisional harus dilestarikan, Kids?
Permainan tradisional termasuk salah satu bentuk budaya lokal yang ada di Indonesia.
Nah, pengertian permainan tradisional ialah suatu hasil budaya masyarakat yang telah tumbuh dan hidup hingga sekarang.
Ada kelompok-kelompok permainan yang dibentuk lagi yang bertujuan untuk menguatkan rasa cinta pada bangsa.
Permainan tradisional enggak hanya sebagai saranan bermain, namun juga mengajarkan akan nilai-nilai tertentu, lo.
Ada beberapa nilai yang terdapat dalam permainan tradisional, seperti kerja sama, sosialisasi, nilai kejujuran, nilai kepemimpinan, interaksi sosial, serta pendidikan kreativitas dan imajinasi.
Contoh permainan tradisional ialah egrang, gasing, petak umpet, congklak, engklek, dan layangan.
Tahukah kamu? Beberapa permainan tradisonal tersebut mungkin mulai bergeser.
Bahkan di beberapa daerah, permainan tradisional yang sudah terlupakan karena anak-anak beralih ke permainan modern.
Beberapa permainan tradisional di Indonesia juga ada yang terancam punah, seperti bola bekel, kelereng, cublak-cublak suweng, hingga polisi-polisian.
Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui apa saja alasan penting permainan tradisional harus dilestarikan!
Baca Juga: Sudah Ada Sejak Zaman Kekaisaran Romawi Kuno, Ini Cara Bermain Engklek #AkuBacaAkuTahu
Alasan Permainan Tradisional Harus Dilestarikan
1. Memelihara Warisan Budaya
Permainan tradisional adalah bagian tak terpisahkan dari warisan budaya suatu bangsa karena mencerminkan nilai-nilai, tradisi, dan cerita-cerita nenek moyang.
Dengan menjaga dan memainkan permainan-permainan ini, kita enggak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga menyampaikan warisan ini kepada generasi mendatang.
Ini memberikan pengalaman langsung tentang akar budaya yang kaya dan memperkaya identitas suatu komunitas ya, Kids.
2. Mendorong Kolaborasi dan Solidaritas Sosial
Permainan tradisional sering kali membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antara pemain, seperti solidaritas, kerja tim, dan saling menghormati.
Dengan bermain bersama, individu belajar untuk bekerja dalam kelompok, menghargai perbedaan, dan merasakan kegembiraan keberhasilan bersama.
Hal ini memiliki dampak positif pada pembangunan sosial dan integrasi masyarakat.
3. Penguatan Jati Diri
Baca Juga: Populer di Indonesia, Ini 5 Permainan Tradisional serta Makna Filosofinya #AkuBacaAkuTahu
Tahukah kamu? Alasan penting permainan tradisional harus dilestarikan adalah penguatan jati diri.
Permainan tradisional enggak hanya jadi saranan hiburan melainkan juga untuk memahami nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, ketekunan, dan persaudaraan.
Nah, dengan melalui permainan tradisional mereka bisa belajar tentang pentingnya bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, menghormati aturan main, dan menjunjung semangat juang.
4. Sumber Inspirasi Kreatif
Permainan tradisional memiliki keunikan dan kreativitas tersendiri yang bisa jadi sumber inspirasi bagi seni, musik, dan budaya populer masa kini.
Selain itu, bentuk dan makna dari permainan tradisional ternyata juga bisa jadi acuan bagi para seniman desainer dan kreator konten dalam menciptakan karya.
5. Keseimbangan antara Tradisi dan Teknologi
Kids, dalam era digital dan kemajuan teknologi seperti saat ini, permainan tradisional sering kali digantikan permainan digital dan gadget.
Bersumber dari itjen.kemdikbud.go.id, penting untuk menciptakan keseimbangan antara penggunaan teknologi modern dengan melestarikan permainan tradisional.
Mengajak generasi muda untuk memainkan dan melestarikan permainan tradisional kita bisa mengajarkan mereka tentang nilai-nilai yang terdapat dalam permainan ini.
Hal ini juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Upaya untuk Melestarikan Permainan Tradisional, Materi 5 SD Tema 8
Sekarang sudah tahu ya, Kids, apa saja alasan penting kita harus melestarikan permainan tradisional.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar