GridKids.id - Sistem pertanian homogen adalah sistem pertanian di mana tanaman atau hewan yang ditanam atau dibudidayakan secara luas dan seragam, biasanya hanya satu jenis tanaman atau hewan, di suatu area pertanian.
Dalam sistem ini, tanaman atau hewan yang sama ditanam atau dibudidayakan dalam jumlah besar, dengan sedikit variasi atau campuran dengan jenis lain.
Sistem pertanian homogen ini seringkali digunakan untuk tujuan efisiensi produksi besar-besaran.
Contoh sistem pertanian homogen yang umum adalah monokultur, di mana satu jenis tanaman ditanam secara besar-besaran di lahan pertanian.
Misalnya, sebidang lahan yang sangat besar dapat digunakan hanya untuk menanam padi, jagung, atau gandum.
Keuntungan dari sistem pertanian homogen ini termasuk efisiensi dalam penggunaan sumber daya, manajemen yang lebih sederhana, dan lebih mudah dalam hal pemeliharaan dan panen.
Namun, sistem pertanian homogen juga memiliki beberapa kelemahan.
Salah satunya adalah kerentanan terhadap wabah penyakit dan serangan hama yang dapat dengan mudah menyebar dan merusak tanaman atau hewan yang seragam.
Selain itu, sistem ini dapat merusak keanekaragaman hayati dan kesuburan tanah dalam jangka panjang karena tanaman yang sama terus-menerus ditanam di lahan yang sama tanpa variasi.
Oleh karena itu, banyak ahli pertanian dan lingkungan mendukung sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan beragam untuk mengurangi risiko dan dampak negatif terhadap lingkungan dan hasil pertanian.
Selain dari itu, ada beberapa kekurangan dan kelebihan sistem pertanian homogen lainnya dalam pemeliharaan.
Baca Juga: 8 Ragam Aktivitas Ekonomi di Indonesia, dari Pertanian sampai Konstruksi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar