Kekurangan sistem pertanian homogen
1. Kerentanan terhadap penyakit dan hama
Ketika tanaman atau hewan dalam sistem homogen seragam, mereka lebih rentan terhadap serangan penyakit atau hama tertentu, yang dapat dengan mudah menyebar di seluruh populasi.
2. Kehilangan keanekaragaman genetik
Sistem pertanian homogen cenderung mempromosikan penggunaan varietas atau ras tertentu, yang dapat menyebabkan kehilangan keanekaragaman genetik dalam pertanian, yang penting untuk keberlanjutan jangka panjang.
3. Kerusakan lingkungan
Pemakaian input pertanian yang tinggi, seperti pupuk dan pestisida dalam sistem homogen, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, penurunan kualitas tanah, dan degradasi lingkungan.
4. Risiko ketidakberlanjutan
Sistem homogen sering kali memiliki risiko kegagalan yang tinggi jika terjadi masalah dengan jenis tanaman atau hewan tertentu, misalnya, jika mereka rentan terhadap penyakit tertentu atau jika pasar jatuh untuk produk tersebut.
5. Terbatasnya adaptasi terhadap perubahan iklim
Sistem pertanian homogen mungkin kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan iklim karena ketergantungan pada varietas atau jenis yang spesifik.
Baca Juga: 10 Manfaat Rekayasa Genetika di Bidang Pangan dan Pertanian serta Contohnya
Kelebihan dan kekurangan sistem pertanian homogen dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi geografis, tujuan produksi, dan praktik pengelolaan.
Karena itu, dalam pertanian modern, seringkali diterapkan pendekatan yang mencoba untuk menggabungkan elemen-elemen homogen dan beragam untuk mencapai keseimbangan yang optimal.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar