GridKids.id - Perubahan iklim adalah wujud nyata dari fenomena pemanasan global.
Pemanasan global adalah fenomena peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi dan permukaan laut secara bertahap selama beberapa dekade terakhir.
Penyebab utama pemanasan global adalah meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O), yang disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan proses industri.
Dampak dari pemanasan global sangat luas dan mencakup perubahan iklim, naiknya permukaan air laut, erosi pesisir, perubahan pola curah hujan, penurunan keberlanjutan ekosistem, dan berbagai masalah sosial dan ekonomi.
Tak hanya itu, dampak ini juga berimbas pada petani. Menurunnya kualitas lahan persawahan, jadi memengaruhi kesuburan dan daya dukung lahan.
Selain itu, produktivitas hasil pertanian juga ikut menurun.
Begitu juga dengan ketersediaan air yang semakin terbatas dan kualitasnyapun yang semakin menurun, juga menjadi penyebab terus anjloknya produksi pertanian.
Nah, apa saja contoh dampak negatif pemanasan untuk petani?
Kali ini, GridKids akan menjabarkan contoh-contoh yang membuat dampak negatif pemanasan global terhadap sektor pertanian.
Contoh Dampak Pemanasan Global Terhadap Petani
1. Perubahan pola curah hujan
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Bumi Makin Panas dari Hari ke Hari, Apa Saja?
Pemanasan global dapat menyebabkan perubahan pola curah hujan, termasuk kekeringan yang lebih sering atau banjir yang lebih ekstrem.
Hal ini dapat mengganggu musim tanam dan panen, menyebabkan kerugian pada hasil pertanian.
2. Peningkatan suhu
Suhu yang lebih tinggi dapat mengurangi produktivitas tanaman karena beberapa tanaman tidak tumbuh optimal dalam suhu yang terlalu tinggi.
Tanaman yang membutuhkan masa kesejukan untuk pembungaan dan pembuahan juga dapat terpengaruh negatif.
3. Penyebaran hama dan penyakit
Pemanasan global dapat menyebabkan peningkatan distribusi dan kelimpahan hama tanaman serta penyakit tanaman.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan hasil panen dan meningkatkan biaya pengendalian hama dan penyakit.
4. Ketersediaan air
Pemanasan global dapat mengurangi ketersediaan air, terutama di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan.
Hal ini dapat menyulitkan petani untuk mengairi lahan pertanian mereka, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi produktivitas pertanian.
Baca Juga: 6 Manfaat Air untuk Bidang Pertanian, Salah Satunya Memudahkan Pengeloaan Tanah
5. Perubahan pola musim
Pemanasan global dapat menyebabkan perubahan pola musim, termasuk pergeseran musim tanam dan panen.
Petani harus beradaptasi dengan perubahan ini dan dapat menghadapi tantangan dalam mengelola jadwal tanam dan panen.
6. Penurunan hasil pertanian
Dampak-dampak negatif pemanasan global pada faktor-faktor di atas dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian secara keseluruhan.
Ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan pangan dan krisis pangan di wilayah-wilayah yang bergantung pada pertanian sebagai sumber pangan dan pendapatan.
Upaya untuk mengatasi dampak pemanasan global bagi petani termasuk dalam peran penting pemerintah dan komunitas internasional, seperti mengembangkan metode pertanian yang lebih tahan terhadap perubahan iklim, memberikan dukungan teknologi dan pelatihan bagi petani, dan mempromosikan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Nah, itulah Kids, contoh-contoh dari dampak pemanasan global terhadap pertanian.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar